Blogger Jateng

Sejarah Terbentuknya Gumuk Pasir Parangkusumo

Gumuk pasir atau sand dunes ialah salah satu fenomena alam yang terdapat di pesisir pantai Parangtritis dan Parangkusumo. Gumuk pasir ini sangat terkenal di Indonesia.

Fenomena alam gumuk pasir di Parangtritis ialah satu-satunya di Asia dan kini menjadi rekreasi alam yang ramai dikunjungi turis dikala hari libur tiba. Gumuk pasir merupakan hasil dari erosi angin (eolian) dan hingga ketika ini terus berjalan.
Gumuk pasit di Parangtritis bertipe Barchan atau berbentuk bulan sabit. Libur idul fitri kemarin aku juga mendatangi lokasi ini dan sudah ada beberapa fasilitas penunjang yang lain di sana. 

Kalau mau ke gumuk pasir ini aku sarankan datang sore hari karena jikalau siang panas banget. Bagaimana bisa di Parangtritis terbentuk gumuk pasir yang terlalu banyak?. Saya coba bahas tentang sejarah terbentuknya gumuk pasir Parangtritis.
Gumuk pasir Parangkusumo Bantul
Pada dasarnya gumuk pasir bisa terbentuk asal syarat berikut tercukupi: 1. adanya pasokan material pasir yang banyak 2. morfologi pantai landai 3. adanya arus angin yang kuat untuk menerbangkan butiran pasir 4. isu terkini kemarau dan hujan sangat tegas berlawanan 5. perbedaan pasang anik dan surut cukup besar
1. Awal mula dahulu Gunung Merapi mengalami erupsi besar yang memuntahkan material vulkanik berupa abu, pasir, lahar panas dan hambar, batu dan lainnya. Material tersebut terbawa oleh sungai yang berhulu di Merapi. 

Semua aliran kemudian menuju sungai Opak yang mampu anda lihat di saat melintasi jembatan panjang sebelum masuk gerbang Parangtritis. Kaprikornus pasir di Parangtritis itu dati Merapi asalnya. 

Anda bisa lihat warna pasir pantainya hitam bukan?. Itu tandanya pasir tersebut berasal dari endapan vulkanik beda dengan pasir pantai lain yang putih, pink atau lainnya. Kaprikornus pasir pantai tidak sama di semua tempat. 
Endapan pasir Merapi terbawa menuju pantai selatan
2. Sesampainya di muara, material endapan tersebut dihadang ombak besar pantai selatan sehingga menjadi butiran pasir halus yang bisa diterbangkan angin dari laut. Ukuran pasir berkisar sampai 0,02 mikron. 
3. Gelombang bahari kemudian menggerakan pasir ke tepian pantai. Setelah hingga tepi pantai, pasir yang basah lalu mengering  kehilangan berat alasannya panas matahari dan terhempas angin menuju daratan. 
4. Pasir terus-menerus terbawa angin dan mengendap di daratan dan terbentuklah gundukan pasir. Gundukan inilah yang menjadi gumuk pasir. Gumuk pasir di Parangtritis berarah sesuai hembusan angin. 

Adanya pegunungan karst di timur menciptakan angin dari arah tenggara lebih berpengaruh sehingga pola gumuk pasir condong menghadap ke tenggara.
Erosi angin di Parangtritis sangat kuat dan bisa menghancurkan bangunan di sekeliling pantai. Ekosistem gumuk pasir sungguh unik dan menjadi salah satu lokasi ekowisata yang ramai dikunjungi kelompok pelajar. 

Apalagi disana sekarang dibangun Laboratorium Geospasial yang dibuka untuk biasa . Vegetasi yang umum dijumpai di daerah gumuk pasir ini yakni Cemara Udang.