Blogger Jateng

Membedakan Lahar Panas dan Lahar Dingin

Gunung api ialah sebuah fenomena yang sangat sangat penting bagi kehidupan di muka bumi ini. Saat gunung api meletus maka berbagai material dikeluarkan dari dalam tubuh gunung api. 

Salah satu istilah yang sering didengar di telinga orang Indonesia yaitu lahar. Apakah sama antara magma, lava dengan lahar?. 

Lahar merupakan perumpamaan dalam kamus geologi Indonesia yang artinya semua produk gunung api yang dimuat media air atau berasal dari lubang kepundan. Baca juga: Bedanya awan cirrus, stratus dan cumulus
Jika diurut maka urutan proses erupsi ialah Magma-Lava-Lahar. Lahar bergerak mengalir seperit lava dan dikendalikan oleh gravitasi dan kemiringan lereng. Orang Indonesia kebanyakan sering menyamakan perumpamaan lahar dengan lava padahal keduanya berlawanan. 

Lava itu magma panas yang keluar dari lubang kepundan sementara lahar itu lava yang sudah beku lalu tersiram air hujan dan mengalir menuruni lereng.
Tidak semua gunung api di Indonesia mampu menciptakan lahar. Kenapa begitu?. Lahar lazimnya ditemui pada gunung api yang secara periodik mengalami erupsi mirip Merapi, Semeru, Sinabung atau Kelud. 

Lahar terbagi menjadi dua ialah lahar panas dan lahar cuek. Baca juga: Bioma tundra dan cirinya
Gunung api merupakan sebuah fenomena yang sangat sangat penting bagi kehidupan di muka bum Membedakan Lahar Panas dan Lahar Dingin
Endapan lahar cuek menjadi materi material bangunan
Lahar Panas Ada beberapa gunung api di Indonesia yang punya dasar lubang kepundan yang sifatnya kedap air sehingga air hujan yang turun disana akan membentuk danau. Contohnya yaitu Kawah Gunung Galunggung, Kelud, Agung atau Kelimutu. 

Material lempeng pembentuk dasar kepundan berasal dari fragmen batuan yang berasal dari dinding kepundan. 

Batuan berubah oleh bantuan gas yang keluar dari pipa gunung api. Bahan halus ini akan diangkut oleh hujan yang turun dan mengendap di dasar kepundan. Baca juga: Teori Big Bang dan Keadaan Tetap
Berdasarkan catatan geolog Indonesia, Gunung Galunggung di Tasikmalaya pada tahun 1882 meletus jago dan mengeluarkan seluruh air danau dan isinya yang bercampur magma. 

Dampaknya terjadi ajaran lahar panas sampai radius 60 km. Erupsi Kelud di tahun 1919 juga menciptakan lahar panas hingga merusak lahan pertanian. Salah satu upaya untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa lahar panas yaitu membuat terowongan untuk menertibkan volume air di kawah kepundan sehingga saat meletus, tidak akan banyak lahar yang keluar.
Gunung api merupakan sebuah fenomena yang sangat sangat penting bagi kehidupan di muka bum Membedakan Lahar Panas dan Lahar Dingin
Aliran lahar hambar
Lahar Dingin Material erupsi gunung api yang belum terkonsolidasi akan berkumpul di sekeliling puncak atau lereng kawah. Saat hujan terjadi di puncak, maka bahan-bahan endapan piroklastik ini akan terangkut dan bergerak meluncur ke bawah sebagai aliran pekat dengan densitas tinggi. 

Bahan-materi material tersebut mampu berwujud bongkahan batu, bom, lapili, pasir hingga bubuk. Semua bahan itu akan melalui lereng atau lembah hingga jarak yang sungguh jauh. Lihat pola banjir lahar hambar yang sering terjadi di kawasan Gunung Merapi. Baca juga: Geografi regional Eropa
Endapan lahar masbodoh masih mencirikan fragmen-fragmen yang besar dan berat. Kadang endapan lahar hambar susah dibedakan dengan endapan awan panas. Banjir lahar acuh taacuh yang terus menerus akan menciptakan aliran sungai gres. 

Lahar masbodoh ialah sumber bahan material bangunan mulai dari gres, pasir hingga batu. Endapan pasir Galunggung dan Merapi populer memiliki mutu yang sangat bagus untuk bangunan. Baca juga: Rumus titik henti pasti
Gambar: disini, disini