Dinamika masyarakatdipengaruhi oleh 3 faktor utama adalah kelahiran, akhir hayat dan migrasi. Kematian atau mortalitas merupakan fenomena yang pasti akan dialami oleh insan.
Mortalitas intinya akan membuat jumlah penduduk suatu daerah menjadi menyusut. Tingkat kematian tiap kawasan atau negara berbeda-beda.
Ada aspek pro (penunjang) dan anti (penghambat) terjadinya ajal penduduk. Berikut ini beberapa aspek pro dan anti mortalitas: Baca juga: Teori Malthus dan kependudukan
Faktor Pro Mortalitas 1. Gaya hidup jelek Gaya hidup sungguh memengaruhi kepada kualitas kesehatan seseorang. Gaya hidup yang buruk atau tidak sehat akan mempercepat seseorang untuk menemui ajalnya. Kurangnya asupan gizi, frustasi, buruknya sanitasi, jajan asal-asalan niscaya akan membuat seseorang rentan terhadap penyakit.
2. Minimnya fasilitas prasarana kesehatan Fasilitas kesehatan yang mencukupi dan bermutu sungguh diharapkan untuk mendukung kesehatan penduduknya. Kurangnya kemudahan kesehatan dan tenaga hebat sering menciptakan angka maut meningkat. Daerah-daerah terpencil banyak menemui kendala ini sehingga sering dijumpai persoalan gizi jelek atau banyaknya angka kematian ibu dan bayi. 3. Bencana alam Bencana alam seperti gunung meletus, tsunami, longsor dan banjir sering menelan korban jiwa. Bencana tsunami di Aceh tahun 2004 saja membuat 500.000 jiwa terbang. 4. Kurangnya kesadaran kebersihan Coba lihat di lingkungan sekitar anda apakah ada sampah berserakan di pinggir jalan, sungai atau daerah yang lain. Sampah tersebut mengakibatkan busuk bacin, memanggil lalat dan mahluk penyebar penyakit lain. Ini yakni kebiasaan penduduk yang tidak sadar kebersihan yang memanggil mereka untuk lebih singkat mati. 5. Kecelakaan lalu lintas Mobilitas menjadi salah satu aspek paling mayoritas yang menjadikan meningkatnya akhir hayat. Setiap hari pasti akan ditemui isu kecelakaan lalu lintas di televisi. Ini diakibatkan oleh kecepatan berkendara yang pastinya akan berbahaya jika tidak hati-hati di jalan. 6. Perang Perang merupakan salah satu akomodasi pemusnahan masyarakatsecara massal. Lihat saja di Suriah dan Irak, kota beserta penduduknya musnah dalam sekejap selesai perang.
Faktor Anti Mortalitas 1. Gaya hidup sehat Hidup sehat, membiasakan makan masakan bergizi dan bersungguh-sungguh berolahraga akan memperbesar panjang hidup anda. Makan sayuran dan buah-buahan akan menciptakan badan lebih sehat. 2. Fasilitas kesehatan mencukupi Tersedianya sarana pendukung kesehatan yang mencukupi sampai tingkat desa akan membuat pelayanan kesehatan menjadi prima. Masyarakat bisa cepat berkonsultasi ke dokter kalau beliau sakit sehingga memercepat cita-cita sembuh. 3. Lingkungan bersih dan sehat Lingkungan yang bersih dari sampah dan terhindar dari polusi akan membuat hidup kita nyaman. Kebersihan lingkungan menjadi potongan yang sungguh penting untuk memperpanjang umur hidup seseorang. 4. Program penyuluhan kesehatan Pendidikan kesehatan perlu diberikan pada penduduk agar mereka mengetahui ihwal tata cara hidup sehat. Dengan demikian mereka mempunyai wawasan ilmu kesehatan yang cukup untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Baca juga: Cara mengkalkulasikan pertumbuhan penduduk alami dan total Gambar: usnews.com Jangan lupa dukung chanel ILMUGURU di youtube berikut ini!
Mortalitas intinya akan membuat jumlah penduduk suatu daerah menjadi menyusut. Tingkat kematian tiap kawasan atau negara berbeda-beda.
Ada aspek pro (penunjang) dan anti (penghambat) terjadinya ajal penduduk. Berikut ini beberapa aspek pro dan anti mortalitas: Baca juga: Teori Malthus dan kependudukan
Faktor Pro Mortalitas 1. Gaya hidup jelek Gaya hidup sungguh memengaruhi kepada kualitas kesehatan seseorang. Gaya hidup yang buruk atau tidak sehat akan mempercepat seseorang untuk menemui ajalnya. Kurangnya asupan gizi, frustasi, buruknya sanitasi, jajan asal-asalan niscaya akan membuat seseorang rentan terhadap penyakit.
2. Minimnya fasilitas prasarana kesehatan Fasilitas kesehatan yang mencukupi dan bermutu sungguh diharapkan untuk mendukung kesehatan penduduknya. Kurangnya kemudahan kesehatan dan tenaga hebat sering menciptakan angka maut meningkat. Daerah-daerah terpencil banyak menemui kendala ini sehingga sering dijumpai persoalan gizi jelek atau banyaknya angka kematian ibu dan bayi. 3. Bencana alam Bencana alam seperti gunung meletus, tsunami, longsor dan banjir sering menelan korban jiwa. Bencana tsunami di Aceh tahun 2004 saja membuat 500.000 jiwa terbang. 4. Kurangnya kesadaran kebersihan Coba lihat di lingkungan sekitar anda apakah ada sampah berserakan di pinggir jalan, sungai atau daerah yang lain. Sampah tersebut mengakibatkan busuk bacin, memanggil lalat dan mahluk penyebar penyakit lain. Ini yakni kebiasaan penduduk yang tidak sadar kebersihan yang memanggil mereka untuk lebih singkat mati. 5. Kecelakaan lalu lintas Mobilitas menjadi salah satu aspek paling mayoritas yang menjadikan meningkatnya akhir hayat. Setiap hari pasti akan ditemui isu kecelakaan lalu lintas di televisi. Ini diakibatkan oleh kecepatan berkendara yang pastinya akan berbahaya jika tidak hati-hati di jalan. 6. Perang Perang merupakan salah satu akomodasi pemusnahan masyarakatsecara massal. Lihat saja di Suriah dan Irak, kota beserta penduduknya musnah dalam sekejap selesai perang.
 |
| Perang merusak kehidupan insan |