Blogger Jateng

Formasi Geologi Pulau Jawa

Pulau Jawa merupakan salah satu anugerah Tuhan yang paling indah di dunia. Siapa yang tidak mengenal pulau Jawa?. Pulau yang populer dengan kesuburan tanahnya, keayuan budaya, dan juga kepadatan orangnya. 

Meski pulau Jawa tidak begitu luas dibanding Sumatera, Kalimantan dan Papua tetapi kemajuan dan kemajuan pulau ini sungguh pesat meninggalkan pulau lainnya.

 Kepulauan Indonesia di potongan selatan merupakan jalur vulkanis Sirkum Mediterania yang menjadikan banyak timbul gunung api yang menyediakan mineral penyubur tanah disekelilingnya. Baca juga: Terbentuknya kabut di permukaan bumi
Pulau Jawa yakni salah satu contoh unik dari zona vulkanik di tengah pulau yang membujurdari timur ke barat. Dari sekitar 33 gunung api yang melintasi pulau ini sekitar 17 nya masih aktif dan siap-siap meledak ketika-waktu. 

Deretan pegunungan api aktif yang melintasi kepulauan Indonesia ini mengikuti susunan sesar atau patahan besar yang kurang lebih sejajar dengan batas lempeng tektonik.
Pulau Jawa merupakan salah satu anugerah Tuhan yang paling indah di dunia Formasi Geologi Pulau Jawa
Pegunungan Kendeng yang menawan, http:blog.act.id
Barisan pegunungan api ini dimulai dari ujung Sumatera bab selatan lalu memanjang ke Krakatau di Selat Sundadan melintasi bagian tengah Jawa, Bali, Lombok, Sumba, Flores dan rampung di Kepulauan Banda. Ada 4 lempeng tektonik aktif yang memengaruhi struktur geologi Indonesia adalah Eurasia, Indo-Australia, Pasifik dan Filipina. 

Interaksi keempat lempeng tersebut menyebabkan zona subduksi dan menciptakan Indonesia sebagai kawasan tektonik yang tidak stabil. Hal ini menjadi salah satu daya tarik ilmuwan untuk meneliti prosedur pembentukkan gunung api di dunia.

Baca juga:
Kunci balasan UN Geografi 2017
Contoh soal HOTS Geografi dan jawabannya
Pulau Jawa terletak di selatan ekuator dengan luas permukaan mencapai 134.000 km persegi. Salah satu pesona yang menciptakan peradaban manusia berkembang begitu pesat disini adalah kesuburan tanah vulkaniknya. 

Selain itu warisan Hindu dan Islam selama beradab-kurun turut berperan dalam perkembangan jumlah penduduk di pulau ini.Bagian utara pulau Jawa dibatasi Laut Jawa, di selatan dibatasi Samudera Hindia di timur dibatasi  Selat Balidan di barat dibatasi Selat Sunda. Panjang pulau Jawa meraih 1.000 km dengan lebar antara 100 - 180 km.
Menurut penelitan geolog dahulu, dimengerti bahwa sejarah geologi pulau Jawa tergolong masih muda ialah tersusun dari Zaman Tersier Kuarter sampai kini. Ada juga bukti Zaman Pra Tersier. 

Pembentukkan Jawa dimulai sejak periode Oligosen dan Miosen melalui serangkaian fase orogenesa yang intens. Namun wujud pulau yang sekarang ini terbentukpada era Pleistosen. Struktur batuan pulau Jawa terbentuk dari deretan perbukitan dan stress dataran rendah. Baca juga: Eskplorasi dan eksplotasi SDA
Menurut poros barat ke timur, Jawa dibagi dalam 3 jalur sejajar yakni: - lajur utara dibatasi pantai Laut Jawa dengan morfologi dataran rendah aluvial. - lajur tengah bertipe vulkanik dimana terdapat barisan gunng api dan lipatan pegunungan. - lajur selatan dibatasi Samudera Hindia dimana terdapat sedimen laut purba periode Eosen, Oligosen, Miosen lalu tuffa andesit, breksi ditambah watu gamping yang mengalami karstifikasi seperti Pegunungan Sewu. 
Pulau Jawa merupakan salah satu anugerah Tuhan yang paling indah di dunia Formasi Geologi Pulau Jawa
Formasi Geologi Pulau Jawa
Geolog populer yakni Van Bemmelen mengkaji pulau Jawa lewat serangkaian observasi dan membagi pulau ini ke dalam 7 zonasi deretan dari selatan ke utara. 1. Pegunungan Selatan merupakan zona kerikil gamping dan vulkanik zaman Miosen yang telah mengalami pengangkatan (uplift) akhir gaya tektonik sampai zaman Kuarter. 2. Zona Vulkanik zaman Kuarter mempunyai banyak gunung api dengan ketinggian rata-rata 2.000 m atau lebih dan sebagian besar masih aktif. 3. Depresi potongan tengah ialah poros utama pulau dimana muncul dua tertekan besar yaitu Depresi Bandung di cuilan barat dan Depresi Solo di timur. Depresi Solo mempunyai Kubah Sangiran yaitu suatu situs purbakala populer. 4. Zona antiklin tengah, terdiri atas endapan-endapan zaman Mio-Pleistosen dengan perbukitan Kendeng yang memanjang dari barat ke timur. 5. Depresi Randublatung, di kaki pegunungan Kendengan yang terbentuk dari endapan-endapan laut dan daratan dari era Mio-Pleistosen. 6. Antiklin Rembang-Madura berisikan gugusan bukit gamping dari zaman Miosen. 7. Dataran rendah aluvial berupa delta yang menghiasi pemandangan pesisir utara (Pantura). 

Baca juga: Info bimbel online terbaik di Indonesia