Korea Selatan atau Republik Korea terletak di Asia Timur tepatnya di serpihan selatan Semenanjung Korea yang menjorok dari ujung timur daratan Asia mengarah ke Laut Kuning.
Batas Korea Selatan di belahan utara ditandai dengan Zona Demiliterisasi sepanjang 238 km yang juga ialah batas dengan saudaranya ialah Korea Utara. Ibukota Korea Selatan adalah Seoul.
Dikelilingi oleh tiga kawasan perairan, Korea Selatan mempunyai 2.413 km garis pantai. Laut Kuning di sebelah barat, Laut Cina Timur di selatan dan Laut Jepang di arah timur. Korea Selatan memiliki laus 98.480 km persegi dengan 290 km persegi danau dan sungai.
Korea Selatan menjadi rute penghubung alami antara Jepang dan Cina. Berbagai invasi pribadi baik dari bangsa Cina, Mongol dan Jepang terus terjadi semenjak zaman dulu namun Korea Selatan sukses mempertahankan integritas mereka selaku suatu bangsa.
Morologi dan Batas
Semenanjung Korea meluas ke kawasan selatan dari cuilan timur laut benua Asia. Pulau-pulau Jepang mirip Honshu dan Kyushu terletak sekitar 200 km ke arah tenggara melintasi Selat Korea.
Semenanjung Shandong di Cina terletak 190 km ke arah barat. Di sepanjang pantai barat, Teluk Korea di sebelah utara dan Laut Kuning di selatan sementara Laut Jepang berada di pantai timur.
Jika digabung Korsel dan Korut mempunyai 8.640 km garis pantai dengan sekitar 3.579 pualu-pulau berdiri di lepas pantai pecahan selatan dan barat.
Korea Utara membentuk batas dengan Korea Selatan berdasarkan gencatan senjata pada tahun 1953 yang menyelesaikan masa Perang Korea. Seluruh semenanjung Korea memiliki luas 220.847 km persegi yang terbagi mnejadi 44,6% milik Korea Selatan dan sisanya milik Korea Utara.
Pulau paling besar di Korea ialah Jeju yakni milik dari Korea Selatan. Terletak di barat daya semenanjung dengan luas tanah 1.825 km persegi. Pulau penting yang lain ialah Ulleung di Laut Jepang dan Ganghwa di muara Sunai Han. Pantai selatan dan barat semenanjung Korea punya topografi bergerigi dan tidak beraturan sementara pantai timur berlekuk.
Topografi Dan Sungai
Para pelancong Eropa yang pertama datang ke Korea menyampaikan Korea seperti maritim dengan tornado besar alasannya banyaknya jumlah pegunungan yang melintasi seluruh semenanjung.
Korea Utara lazimnya memiliki rata-rata gunung tertinggi dan Kerucut vulkanik Hallasan (1.950 m) berada di Jeju. Pegunungan Taebaek, Sobaek dan Jiri Massif merupakan tiga pegunungan utama di Korea Selatan.
Tidak mirip Jepang atau provinsi utara Cina, Semenanjung Korea mempunyai stabilitas geologi tanpa gunung api aktif atau jalur patahan utama.
Selama berabad-kala, masyarakatKorea telah menetralisir sebagian hutan kuno Korea kecuali beberapa daerah terpencil di pegunungan. Seiring menurunnya penggunaan kayu bakar selaku sumber energi semenjak tahun 1960an, program penghijauan sukses dikerjakan pada tahun 1980an dan bikin Korea Selatan kembali hijau.
Korea Selatan tak memiliki daratan luas, abrasi gunung sudah menciptakan dataran rendah. Sekitar 30 persen kawasan Korea Selatan berisikan dataran rendah dengan sisanya merupakan dataran tinggi dan pegunungan. Sebagian besar kawasan dataran rendah terletak di sepanjang pantai, khususnya di pantai barat dan sepanjang sungai besar.
Dataran Sungai Han ada disekitar Seoul, dataran tinggi Byeongtaek di barat daya Seoul, Lembah Sungai Geum, Lembah Sungai Nakdong dan dataran Yeongsan dan Dataran Tinggi Honam di barat daya membentuk dataran rendah yang penting. Dataran rendah lebih sempit membentang di sepanjang pantai timur.
Sungai terpanjang di Korea Selatan ialah Nakdong membentang 521 km. Sungai Han yang membelah Seoul membentang sejauh 514 km sementara Sungai Geum membentang 401 km.
Sungai besar yang lain termasuk Imjin mengalir melintasi Korut dan Korsel dan membentuk muara bareng Sungai Han. Bukhan yang ialah anak Sungai Han juga mengalir keluar dari Korea Utara.
Sungai utama mengalir dari utara ke selatan atau timur ke barat dan bermuara ke Laut Kuning atau Selat Korea.
Sejarah Budaya Korea
Karena lahan sempit dan rintangan maritim yang berada di tiga segi daerahnya, Korea Selatan telah menjadi jembatan budaya antara Cina dan Jepang. Korea menunjukkan bantuan yang besar kepada kemajuan Jepang dengan berbagi budaya dan seni budaya Konghucu, Budha dan budaya Cina.
Di dikala sama, lokasi geografi Korea di semenanjung berfungsi sebagai rute antara Jepang dan Cina menenteng penderitaan bagi masyarakatKorea.
Tentara Cina dan Mongol telah menyerang Jepang melalui Korea dan sebaliknya Cina diserang Jepang melalui Korea. Akibatnya kehancuran melanda masyarakatKorea secara terpola ribuan tahun. Korea menjadi medan politik antara Cina, Rusia dan Jepang.
Dengan pegunungan yang membentang luas dan hanya 30% luas lahan pertanian yang subur maka para petani Korea telah banyak melakukan percobaan pertanian yang intensif.
Saat ini modernisasi besar-besar sudah menciptakan lapagan kerja industri dan profesional di kota. Kini Korea menjadi salah satu raksasa industri dunia dengan banyak sekali produknya mirip Samsung, LG, Kia, Hyundai dan lainnya.
Memancing sudah memainkan tugas penting dalam ekonomi Korea. Hampir setiap kuliner Korea merupakan santapan kuliner bahari. Ikan menjadi sumber protein tinggi dalam kuliner Korea.
Manfaat kesehatan dari kuliner laut sudah menolong warga Korea menjadi lebih sehat. Anehnya meski semenanjung yang terikat maritim tetapi orang Korea secara tradisional bukanlah pelaut ulung.
Kini budaya Korea sudah mengalami modernisasi yang begitu melesat. Musik K-Pop, Dram Korea menjadi lahan perluasan bisnis dari negara ini. Budaya operasi plastik juga semakin menjamur di kalangan perjaka pemudi yang ingin tampil lebih baik.
Kondisi Iklim
Korea Selatan punya iklim bertipe sedang dengan empat animo. Pergerakan massa udara dari benua Asia memperlihatkan efek lebih besar bagi cuaca Korsel daripada gerakan udara dari Samudera Pasifik. Musim masbodoh biasanya panjang, hambar dan kering sementara animo panas pendek, panas dan lembab. Musim gugur dan semi mengasyikkan namun singkat.
Korsel biasanya punya curah hujan cukup untuk kegiatan pertanian. Jarang curah hujan kurang dari 75 cm per tahun. Sebagian besar curah hujannya lebih dari 100 cm per tahun.
Kekeringan serius terjadi sekitar sekali dalam delapan tahun khususnya di daerah produksi paadi di barat daya. Sekitar dua pertiga curah hujan tahunan terjadi antara bulan Juni dan September. Baca juga: Geografi kota Yerusalem
Gambar: wikimedia, res.heraldm.com, 5starkorea.com
Batas Korea Selatan di belahan utara ditandai dengan Zona Demiliterisasi sepanjang 238 km yang juga ialah batas dengan saudaranya ialah Korea Utara. Ibukota Korea Selatan adalah Seoul.
Dikelilingi oleh tiga kawasan perairan, Korea Selatan mempunyai 2.413 km garis pantai. Laut Kuning di sebelah barat, Laut Cina Timur di selatan dan Laut Jepang di arah timur. Korea Selatan memiliki laus 98.480 km persegi dengan 290 km persegi danau dan sungai.
Korea Selatan menjadi rute penghubung alami antara Jepang dan Cina. Berbagai invasi pribadi baik dari bangsa Cina, Mongol dan Jepang terus terjadi semenjak zaman dulu namun Korea Selatan sukses mempertahankan integritas mereka selaku suatu bangsa.
Peta Korea Selatan |
Semenanjung Korea meluas ke kawasan selatan dari cuilan timur laut benua Asia. Pulau-pulau Jepang mirip Honshu dan Kyushu terletak sekitar 200 km ke arah tenggara melintasi Selat Korea.
Semenanjung Shandong di Cina terletak 190 km ke arah barat. Di sepanjang pantai barat, Teluk Korea di sebelah utara dan Laut Kuning di selatan sementara Laut Jepang berada di pantai timur.
Jika digabung Korsel dan Korut mempunyai 8.640 km garis pantai dengan sekitar 3.579 pualu-pulau berdiri di lepas pantai pecahan selatan dan barat.
Korea Utara membentuk batas dengan Korea Selatan berdasarkan gencatan senjata pada tahun 1953 yang menyelesaikan masa Perang Korea. Seluruh semenanjung Korea memiliki luas 220.847 km persegi yang terbagi mnejadi 44,6% milik Korea Selatan dan sisanya milik Korea Utara.
Pulau paling besar di Korea ialah Jeju yakni milik dari Korea Selatan. Terletak di barat daya semenanjung dengan luas tanah 1.825 km persegi. Pulau penting yang lain ialah Ulleung di Laut Jepang dan Ganghwa di muara Sunai Han. Pantai selatan dan barat semenanjung Korea punya topografi bergerigi dan tidak beraturan sementara pantai timur berlekuk.
Seoul di malam hari |
Para pelancong Eropa yang pertama datang ke Korea menyampaikan Korea seperti maritim dengan tornado besar alasannya banyaknya jumlah pegunungan yang melintasi seluruh semenanjung.
Korea Utara lazimnya memiliki rata-rata gunung tertinggi dan Kerucut vulkanik Hallasan (1.950 m) berada di Jeju. Pegunungan Taebaek, Sobaek dan Jiri Massif merupakan tiga pegunungan utama di Korea Selatan.
Tidak mirip Jepang atau provinsi utara Cina, Semenanjung Korea mempunyai stabilitas geologi tanpa gunung api aktif atau jalur patahan utama.
Selama berabad-kala, masyarakatKorea telah menetralisir sebagian hutan kuno Korea kecuali beberapa daerah terpencil di pegunungan. Seiring menurunnya penggunaan kayu bakar selaku sumber energi semenjak tahun 1960an, program penghijauan sukses dikerjakan pada tahun 1980an dan bikin Korea Selatan kembali hijau.
Korea Selatan tak memiliki daratan luas, abrasi gunung sudah menciptakan dataran rendah. Sekitar 30 persen kawasan Korea Selatan berisikan dataran rendah dengan sisanya merupakan dataran tinggi dan pegunungan. Sebagian besar kawasan dataran rendah terletak di sepanjang pantai, khususnya di pantai barat dan sepanjang sungai besar.
Dataran Sungai Han ada disekitar Seoul, dataran tinggi Byeongtaek di barat daya Seoul, Lembah Sungai Geum, Lembah Sungai Nakdong dan dataran Yeongsan dan Dataran Tinggi Honam di barat daya membentuk dataran rendah yang penting. Dataran rendah lebih sempit membentang di sepanjang pantai timur.
Sungai terpanjang di Korea Selatan ialah Nakdong membentang 521 km. Sungai Han yang membelah Seoul membentang sejauh 514 km sementara Sungai Geum membentang 401 km.
Sungai besar yang lain termasuk Imjin mengalir melintasi Korut dan Korsel dan membentuk muara bareng Sungai Han. Bukhan yang ialah anak Sungai Han juga mengalir keluar dari Korea Utara.
Sungai utama mengalir dari utara ke selatan atau timur ke barat dan bermuara ke Laut Kuning atau Selat Korea.
Sejarah Budaya Korea
Karena lahan sempit dan rintangan maritim yang berada di tiga segi daerahnya, Korea Selatan telah menjadi jembatan budaya antara Cina dan Jepang. Korea menunjukkan bantuan yang besar kepada kemajuan Jepang dengan berbagi budaya dan seni budaya Konghucu, Budha dan budaya Cina.
Pakaian Korea Selatan |
Tentara Cina dan Mongol telah menyerang Jepang melalui Korea dan sebaliknya Cina diserang Jepang melalui Korea. Akibatnya kehancuran melanda masyarakatKorea secara terpola ribuan tahun. Korea menjadi medan politik antara Cina, Rusia dan Jepang.
Dengan pegunungan yang membentang luas dan hanya 30% luas lahan pertanian yang subur maka para petani Korea telah banyak melakukan percobaan pertanian yang intensif.
Saat ini modernisasi besar-besar sudah menciptakan lapagan kerja industri dan profesional di kota. Kini Korea menjadi salah satu raksasa industri dunia dengan banyak sekali produknya mirip Samsung, LG, Kia, Hyundai dan lainnya.
Memancing sudah memainkan tugas penting dalam ekonomi Korea. Hampir setiap kuliner Korea merupakan santapan kuliner bahari. Ikan menjadi sumber protein tinggi dalam kuliner Korea.
Manfaat kesehatan dari kuliner laut sudah menolong warga Korea menjadi lebih sehat. Anehnya meski semenanjung yang terikat maritim tetapi orang Korea secara tradisional bukanlah pelaut ulung.
Kini budaya Korea sudah mengalami modernisasi yang begitu melesat. Musik K-Pop, Dram Korea menjadi lahan perluasan bisnis dari negara ini. Budaya operasi plastik juga semakin menjamur di kalangan perjaka pemudi yang ingin tampil lebih baik.
Pesawahan di Korea |
Korea Selatan punya iklim bertipe sedang dengan empat animo. Pergerakan massa udara dari benua Asia memperlihatkan efek lebih besar bagi cuaca Korsel daripada gerakan udara dari Samudera Pasifik. Musim masbodoh biasanya panjang, hambar dan kering sementara animo panas pendek, panas dan lembab. Musim gugur dan semi mengasyikkan namun singkat.
Korsel biasanya punya curah hujan cukup untuk kegiatan pertanian. Jarang curah hujan kurang dari 75 cm per tahun. Sebagian besar curah hujannya lebih dari 100 cm per tahun.
Kekeringan serius terjadi sekitar sekali dalam delapan tahun khususnya di daerah produksi paadi di barat daya. Sekitar dua pertiga curah hujan tahunan terjadi antara bulan Juni dan September. Baca juga: Geografi kota Yerusalem
Gambar: wikimedia, res.heraldm.com, 5starkorea.com