Blogger Jateng

Fenomena Aurora: Proses Terbentuknya dan Lokasi Munculnya

Aurora ialah salah satu ilusi optik yang ada di atmosfer, namun mengapa kita di Indonesia belum pernah melihatnya eksklusif?. 

Aurora merupakan iluminasi cahaya di atmosfer belahan atas pada tempat lintang tinggi. Di pecahan bumi utara disebut Aurora Borealis dan di kepingan bumi selatan disebut Aurora Australis.
Fenomena aurora disebabkan oleh interaksi partikel elektromagnetik (electron dan proton) angina matahari dengan atom atmosfer bagian atas. Interaksi semacam ini hanya terjadi di kawasan lintang tinggi pada zona berentuk oval yang mengelilingi kutub magnet bumi. 

Selama era aktifitas matahari rendah, zona aurora bergeser ke arah kutub namun saat aktifitas angin matahari tinggi aurora kadang meluas ke garis lintang tengah. Baca juga: Gejala-gejala optik atmosfer
Contohnya aurora borealis tampakdi lintang 40 derajat di daerah Amerika Serikat. Emisi aurora lazimnya terjadi pada ketinggian 100 km namun bisa terjadi juga diantara 80 - 250 km di atas permukaan bumi.
Aurora merupakan salah satu ilusi optik yang ada di atmosfer Fenomena Aurora: Proses Terbentuknya dan Lokasi Munculnya
Fenomena Aurora Borealis
Aurora mampu mempunyai bentuk beraneka macam mirip tirai bercahaya, busur, garis dan kadang lengkungan. Busur seragam yakni bentuk aurora yang paling stabil dan mampu bertahan selama beberapa jam dengan variasi warna yang mengagumkan. 

Sinar kehijauan umummenutupi sebagian puncak langit dengan gradAsi merah di atmosfer potongan bawah dan berangsur berdifusi menjadi sinar putih. 
Aurora menerima energy dari partikel yang bergerak antara matahari dan bumi sepanjang bidang magnet bumi dan berputar. Partikel digerakan oleh angin matahari kemudian ditangkap oleh medan magnet bumi dan dibelokan ke kutub magnet bumi. 

Mereka lalu bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen, melepaskan electron dan meninggalkan ion dalam keadaan tereksitasi. 

Ion-ion ini memancarkan radiasi dalam aneka macam panjang gelombang membuat warna khas merah atau biru kehijauan. Baca juga: Klasifikasi iklim Junghuhn
Selain di bumi planet lain di tata surya yang punya atmosfir dan medan magnet substansial yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Mereka mampu menciptakan aurora dalam skaala besar. 

Aurora juga mampu diamati  di bulan Jupiter Io, dihasilkan oleh interaksi atmosfer Io dengan medan magnet besar lengan berkuasa Jupiter. Makara di Indonesia kamu tidak mampu melihat aurora, dan harus pergi ke kawasan dekat lingkar kutub.
Gambar: 66.media.tumblr.com