Batuan merupakan materi utama pembentuk kulit bumi. Tanpa ada batuan, maka tidak akan pernah ada daratan dan kehidupan mahluk hidup di atasnya. Batuan berasal dari magma yang membeku. Ada tiga jenis batuan secara umum yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Semua batuan tersebut berasal dari materi yang serupa ialah magma. Faktor lingkungan lah yang membuat perbedaan jenis batuan di permukaan bumi. Makara batuan itu intinya mengalami suatu siklus yang dinamakan siklus batuan. Bagaimana proses siklus batuan?. Berikut ulasannya.
1. Pembekuan Magma Magma ialah pemain film utama dari adanya batuan di permukaan bumi. Magma yakni cairan silikat panas yang ada di dalam bumi. Tidak semua titik di bawah permukaan bumi bisa diterobos oleh magma. Karena sifat magma yang panas, maka ia membuat tekanan. Akhirnya magma naik menerobos kulit bumi.
Selama penerobosan ini, magma kemudian membeku alasannya efek lingkungan yang mulai mendingin. Magma mengkristal sehingga menghasilkan batuan beku. Batuan beku ini terdiri dari batuan beku dalam, batuan beku korok dan batuan beku luar. Perbedaan lokasi pembekuan menimbulkan perbedaan butir kristal batuan.
Semakin dalam batuan beku terbentuk maka kristal yang dihasilkan makin besar dan bernafsu, sementara bila bila mengalami pembekuan di luar permukaan bumi maka kristal batuan semakin halus. Contoh batuan beku antara lain granit, basalt, diorit, riolit, batuapung, obsidian dan andesit.
2. Pengaruh Gaya Eksogen Batuan beku yang sudah mengeras di permukaan bumi akan berinteraksi dengan gaya-gaya eksogen mulai dari pengangkatan, abrasi dan sedimentasi. Hujan dan teriknya matahari menciptakan batuan menjadi melapuk.
Bongkahan watu besar dipecah menjadi butiran-butiran batuan kecil. Selanjutnya batuan-batuan kecil tersebut akan terangkut oleh berbagai media mulai dari air, angin, es dan gelombang laut.
Selanjutnya batuan yang terangkut akan hingga di daerah cekungan dan mengendap. Proses inilah yang dinamakan sedimentasi. Sedimen-sedimen banyak ditemukan di tempat cekungan alasannya topografi cekungan tidak memungkinkan lagi sebuah massa untuk bergerak kecuali cekungan tersebut mengalami pergeseran relief.
3. Pembentukkan Batuan Sedimen Sedimen-sedimen tadi lambat laun akan kian banyak dan berat. Kumpulan sedimen kemudian akan mengeras atau mengalami sementasi sehingga menjadi batuan sedimen. Material-material sedimen bervariasi di beberapa kawasan.
Di kawasan sungai kau akan menjumpai watu konglomerat yang berasal dari kerikil-batu bundar yang ter-semenkan dengan pasir di sungai. Di kawasan gurun kamu akan mendapatkan endapan batupasir.
4. Perubahan Menjadi Batuan Metamorf Batuan beku dan batuan sedimen banyak terdapat di dalam bumi dan tidak tersingkap oleh oleh gaya eksogen. Hal ini akan menimbulkan tekanan dan suhu yang tinggi di dalam bumi. Pengaruh suhu dan tekanan ini menimbulkan batuan akan berubah bentuk menjadi batuan metamorf. Contoh batuan metamorf antara lain marmer, gneiss dan rijang.
5. Peleburan Batuan Batuan akan kembali lagi menjadi magma lewat proses peleburan. Peleburan ini terjadi kalau batuan kembali turun ke bawah bumi oleh gaya tektonik mirip subduksi. Kemudian batuan akan kembali berinteraksi dengan magma dan mencair kembali.
Gambar: theatlantic.com, mstworkbooks.co.za
Semua batuan tersebut berasal dari materi yang serupa ialah magma. Faktor lingkungan lah yang membuat perbedaan jenis batuan di permukaan bumi. Makara batuan itu intinya mengalami suatu siklus yang dinamakan siklus batuan. Bagaimana proses siklus batuan?. Berikut ulasannya.
 |
| Magma ialah materi utama pembentuk batuan |
Selama penerobosan ini, magma kemudian membeku alasannya efek lingkungan yang mulai mendingin. Magma mengkristal sehingga menghasilkan batuan beku. Batuan beku ini terdiri dari batuan beku dalam, batuan beku korok dan batuan beku luar. Perbedaan lokasi pembekuan menimbulkan perbedaan butir kristal batuan.
Semakin dalam batuan beku terbentuk maka kristal yang dihasilkan makin besar dan bernafsu, sementara bila bila mengalami pembekuan di luar permukaan bumi maka kristal batuan semakin halus. Contoh batuan beku antara lain granit, basalt, diorit, riolit, batuapung, obsidian dan andesit.
2. Pengaruh Gaya Eksogen Batuan beku yang sudah mengeras di permukaan bumi akan berinteraksi dengan gaya-gaya eksogen mulai dari pengangkatan, abrasi dan sedimentasi. Hujan dan teriknya matahari menciptakan batuan menjadi melapuk.
Bongkahan watu besar dipecah menjadi butiran-butiran batuan kecil. Selanjutnya batuan-batuan kecil tersebut akan terangkut oleh berbagai media mulai dari air, angin, es dan gelombang laut.
Selanjutnya batuan yang terangkut akan hingga di daerah cekungan dan mengendap. Proses inilah yang dinamakan sedimentasi. Sedimen-sedimen banyak ditemukan di tempat cekungan alasannya topografi cekungan tidak memungkinkan lagi sebuah massa untuk bergerak kecuali cekungan tersebut mengalami pergeseran relief.
 |
| Tahapan Siklus Batuan |
Di kawasan sungai kau akan menjumpai watu konglomerat yang berasal dari kerikil-batu bundar yang ter-semenkan dengan pasir di sungai. Di kawasan gurun kamu akan mendapatkan endapan batupasir.
4. Perubahan Menjadi Batuan Metamorf Batuan beku dan batuan sedimen banyak terdapat di dalam bumi dan tidak tersingkap oleh oleh gaya eksogen. Hal ini akan menimbulkan tekanan dan suhu yang tinggi di dalam bumi. Pengaruh suhu dan tekanan ini menimbulkan batuan akan berubah bentuk menjadi batuan metamorf. Contoh batuan metamorf antara lain marmer, gneiss dan rijang.
5. Peleburan Batuan Batuan akan kembali lagi menjadi magma lewat proses peleburan. Peleburan ini terjadi kalau batuan kembali turun ke bawah bumi oleh gaya tektonik mirip subduksi. Kemudian batuan akan kembali berinteraksi dengan magma dan mencair kembali.
Gambar: theatlantic.com, mstworkbooks.co.za