Blogger Jateng

Perbedaan Sudut Bearing dan Azimuth

Dalam ilmu peta dan pemetaan dikenal ungkapan sudut bearing dan azimuth. Kedua sudut tersebut biasa dipakai untuk memilih lokasi sebuah titik dan memilih orientasi suatu gerak/arah. 

Satuan pengukuran biasa menggunakan sexagesimal system ialah mengacu pada derajat, menit dan detik. Baca juga: Konjungsi, oposisi dan elongasi planet
Karakteristik Sudut Bearing - digambarkan dalam bentuk garis dan sudut dan kuadran - bearing tidak mampu lebih dari 90⁰ - bearing diambil dari utara atau selatan dan sudut ke timur atau barat dari utara-selatan meridian. - True Bearing diambil dari true north. - Magnetic bearing diambil dari magnetic north. 
Dalam ilmu peta dan pemetaan dikenal istilah sudut  Perbedaan Sudut Bearing dan Azimuth
True Bearing
Dalam ilmu peta dan pemetaan dikenal istilah sudut  Perbedaan Sudut Bearing dan Azimuth
Magnetic Bearing

Dalam ilmu peta dan pemetaan dikenal istilah sudut  Perbedaan Sudut Bearing dan Azimuth
Bearing Direction
Karakteristik Sudut Azimuth - sudut dihitung searah jarum jam dengan patokan meridian. - azimuth berkisar dari 0⁰ -  360⁰ - azimuth dimulai dari arah utara. - true azimuth berpatokan dari utara bahu-membahu (true north). - magnetic azimuth berpatokan dari utara magnetik (magnetic north). 
Dalam ilmu peta dan pemetaan dikenal istilah sudut  Perbedaan Sudut Bearing dan Azimuth
Sudut Azimuth
Kita kerap kali memakai istila bearing sama dengan azimuth, padahal bekerjsama berlainan. Bearing menggambarkan sudut dari utara atau selatan dan nilai sudut menuju timur ke barat. 

Kaprikornus kita bisa menyatakan 20 derajat Timur dari Utara atau mampu disingkat S 20 E. Dalam azimuth kita menyebutnya 160 derajat. 

Baca juga: Ayat Quran wacana fenomena geografi

Sumber: engineering.purdue.edu