Blogger Jateng

Perbedaan Geosentrik dan Heliosentrik

Perdebatan ihwal kedudukan benda langit di Tata Surya ketika ini masih menjadi topik di golongan penduduk . Seperti apa bergotong-royong bentuk Tata Surya ini?. 

Jika ada suatu alat yang bisa membawa kita pergi ke atas Tata Surya mungkin jawabannya akan gampang ditemukan. Hingga dikala ini ada dua model ihwal posisi benda langit tersebut yaitu Geosentrik dan Heliosentrik.
Geosentrik Orang jaman dulu mengenali bahwa benda-benda yang bercahaya terlihat bergerak di langit. Orang Yunani kuno menganggap planet di Tata Surya berada diantara Bumi. Bumi berada di tengah-tengah dengan planet lain beredar berputar mengelilingi Bumi. Konsep inilah yang dikenali dengan geosentrik.
Tidak semua orang Yunani percaya bahwa Bumi berada di tengah. Aristrarchus diandalkan selaku orang pertama yang tahu bahwa Matahari ialah sentra alam semesta. Dia menganjurkan versi ini pada tahun 3 SM. Gagasan ini tidak begitu diamati dan terbengkalai selama beberapa kala.
Karena orang Eropa mengandalkan sumber dari filsuf Yunani untuk penegtahuan mereka, maka selama berabad-era dominan orang mengikuti fatwa Aristoteles dan Ptolomeus walaupun ada beberapa hal yang tidak masuk nalar. Contohnya Mars kadang kala terlihat bergerak mundur kepada bintang sebelum hasilnya maju lagi. 
Namun pada abad ke 15 dan 16, para astronom Eropa menghadapi persoalan lain seperti tabel gerhana menjadi tidak akurat. Kalender Julius Cesar tidak akurat saat ekuinoks tiba dan memiliki dilema dengan penentuan libur keagamaan. 
Perdebatan tentang kedudukan benda langit di Tata Surya saat ini masih menjadi topik di ka Perbedaan Geosentrik dan Heliosentrik
Geosentrik dan Heliosentrik
Heliosentrik Copernicus lalu menciptakan suatu pergantian. Pada  1543, dia mengeluarkan teori Heliosentrik. Konsep ini menyatakan bahwa Bumi dan planet lain bergerak mengitari suatu pusat bintang yaitu Matahari. Dengan begitu, para astronom mulai mampu menyadari dan mempersempit orbit-orbit planet. Kejanggalan tentang Mars juga terpecahkan.
Dukungan kepada Heliosentrik banyak bermunculan. Johannes Kepler menyempurnakan aturan wacana gerak planet. Isaac Newton juga menjelaskan ihwal bagaimana gerakan benda langit ini terjadi kaitannya dengan gravitasi.
Teori Gravitasi Newton lalu digantikan oleh Teori Einstein yang mengambarkan tentang kallkulasi heliosentrik digunakan untuk memadu pesawat masuk dalam orbit edarnya. 
Gambar: emaze.com