Blogger Jateng

Majalengka Bersiap Menjadi Kutub Pertumbuhan

Majalengka merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat bagian timur dan masuk dalam Keresidenan Cirebon. Jika dilihat dari pertumbuhan kabupaten di Jawa Barat, maka Majalengka dulu belum ada apa apanya karena lokasinya di tengah dan bukan masuk jalur utama pantura atau jalur selatan. 

Namun ketika ini, Majalengka tengah bersiap menajdi kutub perkembangan baru di Jawa Barat. Dengan hadirnya Tol Cipali maka kota kecil ini kini mulai ramai dari pada tahun-tahun ke belakang. Proyek yang lain yang tengah dibangun pastinya adalah Bandara Kertajati dan Tol Cisumdawu. 
Kehadiran Tola Cipali, Cisumdawu dan Bandara Kertajati akan menghasilkan arus migrasi manusia yang ahli di tahun ke depan. Seperti kata pepatah "dimana ada manusia disitu ada duit", maka mobilitas masyarakatini akan membuka potensi ekonomi di kawasan yang bersangkutan.
Majalengka terkenal selaku daerah agropolitan dimana lokasinya yang berada di kaki Ciremai membuat tanahnya subur dengan sumber air abadi yang sangat baik untuk pertanian. 

Jika saat ini arus kendaraan mayoritas melalui pantura dan pantai selatan maka di periode depan, Majalengka akan menjadi jalur alternatif untuk menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. 
Majalengka merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat bagian timur dan masuk dalam Keres Majalengka Bersiap Menjadi Kutub Pertumbuhan
Proyek Jalan Tol dan Bandara melintasi Majalengka
Artinya Kabupaten ini sekarang sedang bersiap untuk berkembang secara ekonomi dan menjadi salah satu pionet pembangunan di Jawa Barat pecahan timur. Kota Majalengka yang saya kenal ialah kota yang asri, tenang dan masih jauh dari polusi yang menyesakkan. I

tulah mengapa saya membangun rumah di kota ini sebab lingkungannya yang masih tenteram.
Pembangunan tentunya sangat bagus bagi perkembangan suatu tempat, tetapi tentu saja pemerintah tempat harus tetap berpijak pada prinsip pembangunan berbasis lingkungan dan kearifan setempat. Jangan hingga kota asri ini nantinya berkembang pesat secara ekonomi namun mengalami degradasi dalam hal ketentraman hidup. 

Lihatlah kota Jakarta, Bekasi dan yang lain yang aku rasa telah mengalami penurunan kualitas hidup. Kemacetan, amis sampah, banjir merupakan beberapa dilema degradasi sosial yang muncul sebab perkembangan yang tidak sebanding dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. 
Pastinya para pengembang perumahan tengah mengincar kota ini di kala depan, belum lagi hotel dekat Bandara, fasilitas bisnis dan yang lain. Tentu hal tersebut mempunyai imbas baik alasannya akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan PDB daerah. 

Namun berpatokan pada sejarah kota di Jabodetabek khususnya, pemerintah tempat mesti menciptakan penyusunan rencana yang holistik agar kota ini tidak menjadi kota yang tidak tenteram ditinggali. 
Gambar: beritatrans.com