Blogger Jateng

Faktor Perubahan Iklim

Perubahan iklim ialah gosip lingkungan yang sudah menjadi konsumsi publik dunia ketika ini. Semakin berkurangnya es di kutub, cuaca yang tidak menentu, animo tanam yang berubah cepat menjadi fakta yang tidak mampu terbantahkan lagi. 

Lalu mengapa pergeseran iklim mampu terjadi?. Perubahan iklim dapat terjadi alasannya adalah aspek internal dan aspek eksternal. 
Faktor eksternal contohnya melibatkan variasi radiasi matahari sehingga menimbulkan jumlah radiasi matahari yang diterima permukaan bumi berlainan-beda. 

Faktor internal lebih disebabkan hal mirip konsentrasi gas di atmosfer, bangunan beton, aktifitas vulkanik dan pergantian albedo atmosfer.
Ahli-andal iklim dunia telah menemukan bukti bahwa cuma sejumlah faktor yang bertanggung jawab atas terjadinya pergantian iklim di Bumi dalam beberapa tahun terakhir. Faktor tersebut yaitu:
1. variasi orbit revolusi Bumi 2. kombinasi karbon di atmosfer 3. erupsi gunung api 4. kombinasi radiasi matahari
Variasi orbit revolusi Bumi Teori Milankovitch mengemukakan teori bahwa kombinasi siklus orbit Bumi mungkin bertanggungjawab kepada pergantian iklim di kurun kemudian. 

Ide dasar dari teori ini mengasumsikan bahwa dari waktu ke waktu kombinasi jumlah radiasi matahari yang diterima permukaan bumi beragam. Ada 3 variasi siklus orbit Bumi.
Variasi siklus pertama dikenal sebagai eksentrisitas yang mengendalikan bentuk orbit Bumi selama mengelilingi matahari. Orbit secara bertahap berganti bentuk dari elips menjadi nyaris melingkar dan kemudian kembali ke elips dalam kurun sekitar 100.000 tahun.

Semakin besar eksentrisitas orbit (semakin elips) maka kian besar variasi energi matahari yang diterima puncak atmosfer antara perihelium dan aphelium. Saat ini bumi sedang mengalami periode eksentrisitas rendah. 

Perbedaan jarak perihelium dengan aphelium (3% saja) memengaruhi kombinasi 7% jumlah energi matahari yang diterima puncak atmosfer. Jika perbedaan jarak ini makimum 9%, selisih energi surya yang diterima sekitar 20%. Baca juga: Pembentukkan magma di dalam bumi
Variasi siklus kedua memberikan bahwa rotasi bumi pada poros kutub mengganti waktu orbital ekuinoks dan titik balik matahari. Efek ini dinamakan efek presesi ekuinoks. Presesi ekuinoks memiliki siklus sekitar 26.000 tahun.
Saat ini Bumi lebih bersahabat ke matahari pada bulan Januari dan lebih jauh ke matahari di bulan Juli. Karena adanya presesi tadi, kejadian akan berbalik 13.000 tahun lagi yakni bumi dekat matahari pada Juli dan menjauh matahari di bulan Januari.
Variasi siklus ketiga terkait dengan pergeseran kemiringan poros rotasi Bumi dalam masa 41.000 tahun. Selama siklus 41.000 tahun kemiringan bisa menyimpang dari 22,5 menjadi 24,5 derajat. Saat ini kemiringan rotasi Bumi 23,5 derajat. 

Jika kemiringan semakin kecil maka variasi iklim kecil antara trend panas dan animo dingin di lintang tengah dan tinggi. Musim cuek lebih ringan dan informasi terkini panas akan lebih hambar. Musim dingin yang lebih hangat memungkinkan lebih banyak salju jatuh di kawasan lintang tinggi. Baca juga: Rumus iklim schmidt ferguson
Jika cuaca lebih hangat maka atmosfer punya kemampuan menahan uap air yang lebih besar sehingga lebih banyak salju dihasilkan di daerah front atau orografik. 

Musim panas yang lebih masbodoh menjadikan salju dan es menumpuk di permukaan bumi karena es mencair lebih minim. Dengan begitu imbas lain dari kemiringan rotasi ini akan membentuk deretan gletser yang lebih luas di daerah lingkar kutub.
Perubahan iklim adalah isu lingkungan yang sudah menjadi konsumsi publik dunia saat ini Faktor Perubahan Iklim
Siklus orbital Bumi
Periode kemiringan yang lebih besar akan menghasilkan variasi iklim musiman yang lebih besar di lintang menengah dan atas. Pada fase ini ekspresi mayoritas hambar condong lebih masbodoh dan animo panas lebih hangat.

Musim cuek yang lebih hambar menghasilkan lebih minim salju alasannya suhu atmosfer rendah. Akibatnya hanya sedikit salju dan es yang menumpuk di permukaan tanah.

Sementara itu ekspresi dominan panas yang hangat akan memberikan energi komplemen untuk melelehkan es dan salju yang terakumulasi di permukaan tanah selama berbulan-bulan demam isu dingin. Gletser di kutub akan mencair secara biasa .
Variasi Karbon Dioksida Atmosfer Studi jangka panjang tentang iklim sudah mendapatkan kekerabatan antara fokus CO₂ di atmosfer dengan suhu atmosfer rata-rata secara global. Karbon dioksida merupakan  salah satu gas penting dan bertanggung jawab atas efek rumah kaca. 

Gas tertentu mirip karbon dioksida, uap air dan metana bisa mengubah keseimbangan energi Bumi dengan bisa menyerap radiasi gelombang panjang yang dipancarkan dari permukaan Bumi. 

Hal ini membuat permukaan bumi tetap hangat. Tanpa efek rumah kaca suhu global bisa mencapai -18⁰C dan bukan 15⁰C mirip dikala ini. Karbon dioksida juga dilepaskan lautan ketika suhu global menghangat dan tenggelam lagi ke laut saat suhu mendingin.
Perubahan iklim adalah isu lingkungan yang sudah menjadi konsumsi publik dunia saat ini Faktor Perubahan Iklim
Polusi menyumbang karbon dioksida di atmosfer
Selama tiga kala terakhir, fokus karbon dioksida telah meningkat di atmosfer lantaran aktifitas manusia. Pembakaran lahan konversi lahan, emisi kendaraan telah menimbulkan pelepasan karbon dioksidake atmosfer. 

Sejak abad ke 17, karbon dioksdia telah berkembangdari 280 potongan per juta menjadi 380 serpihan per juta pada tahun 2005. Banyak ilmuwan percaya bahwa konsentrasi karbon dioksida yang lebih tinggi di atmosfer akan meningkatkan imbas rumah beling yang menciptakan planet ini lebih panas. Dunia ini diperkirakan akan mengalamai peningkatan suhu 1,5 - 4,5⁰C di tahun 2050.
Erupi Gunung Api Selama bertahun-tahun andal iklim telah menerangkan bahwa ada korelasi antara erupsi  gunung api besar dengan pergeseran iklim mikro. Contohnya salah satu tahun terdingin dalam dua periode terakhir terjadi setelah letusan Tambora di tahun 1815.
Awalnya ilmuwan berpikir bahwa bubuk yang dipancarkan ke atmsofer dari erupsi gunung api bertanggung jawab atas pendinginan dengan cara membatasi radiasi matahari ke permukaan bumi. 

Namun pengukuran memberikan, bahwa sebagian besar abu yang dilemparkan ke atmosfer kembali ke permukaan bumi dalam waktu enam bulan. 
Data stratosfer terbaru juga menunjukkan bahwa letusan gunung api besar juga menciptakan gas sulfur dioksida dalam jumlah besar yang tetap berada di atmsofer selama tiga tahun. 

Ahli kimia atmosfer telah memilih bahwa gas belerang dioksida yang dikeluarkan bereaksi dengan uap air yang umum didapatkan di stratosfer untuk membentuk lapisan kabut optik terang yang padat sehingga menghemat volume input radiasi matahari. Baca juga: Planet luar, dalam, inferior dan superior
Perubahan iklim adalah isu lingkungan yang sudah menjadi konsumsi publik dunia saat ini Faktor Perubahan Iklim
Erupsi dahsyat Pinatubo
Variasi Jumlah Radiasi Matahari Banyak ilmuwan berpikir bahwa jumlah radiasi matahari yang bermacam-macam cuma menyumbang sepersekian persen saja selama beberapa tahun. Namun pengukuran yang dikerjakan oleh satelit radiometer pada 1980an dan 1990an menunjukkan bahwa jumlah radiasi matahari mungkin lebih bermacam-macam daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Pengukuran pada awal tahun 1980 menawarkan penurunan sebesar 0,1% dari total jumlah energi matahari yang mencapai permukaan bumi dalam waktu 18 bulan. 
Ilmuwan juga telah menjajal meneliti kaitan bintik matahari (sunspot) dengan perubahan ilkim. Bintik matahari adalah badai magentik besar yang dilihat sebagai area gelap di permukaan matahari. 

Jumlah dan ukuran bintik matahari menunjukkan contoh siklus yang meraih maksimum sekitar 11, 90 dan 180 tahun. Penurunan energi matahari yang diamati pada permulaan 1980an sesuai kurun aktifitas sunspot maksimal menurut siklus 11 tahun. Bintik matahari menghalangi sebagian energi matahari meninggalkan permukaannya.
Perubahan iklim adalah isu lingkungan yang sudah menjadi konsumsi publik dunia saat ini Faktor Perubahan Iklim
Bintik Hitam Matahari
Selama periode sunspot maksimum, medan magnet matahari sungguh besar lengan berkuasa. Saat sunspot menurun makan medan magnet menurun. Medan magnet matahari juga berganti selama 22 tahun selama sunspot minimum. 

Beberapa andal percaya bahwa kekeringan di Great Plains Amerika Serikat berhubungan dengan proses siklus 22 tahun ini.
Gambar: assets.wired.com, mignews.com.ua www.dosomething.org, universetoday.com