Blogger Jateng

Ciri Sosial Masyarakat Desa

Jika kau memilih, mendingan hidup di kota atau di desa?. Kalau aku lebih memilih untuk tinggal di pedesaan. 

Desa dan kota ialah dua kawasan yang mempunyai karakteristik yang berlainan namun tidak mampu dipisahkan dalam interaksi kehidupan saat ini. 

Kali ini kita akan diskusikan dahulu perihal karakteristik sosial penduduk desa. Desa mampu diartikan selaku sebuah perwujudan dari interaksi manusia dengan lingkungan fisiknya. Secara administratif, desa berada di bawah kabupaten. 

Baca juga:
Peta sebaran fauna di dunia Wallacea
Potensi fisik dan non fisik desa
1. Sistem Kekerabatan Erat Masyarakat desa memiliki hubungan yang sungguh erat satu sama lain. Kehidupan mereka relatif berkelompok dan berlandaskan asas kekeluargaan. 

Kegiatan bertani sering dilaksanakan bekerjsama dan tidak berasaskan keutamaan kesanggupan, yang penting ia punya tenaga dan fisik yang manis. 

Jika ada pembangunan fasilitas lazim, masyarakat desa sering bergotong royong untuk menyelesaikannya seperti jembatan, mesjid, jalan dan rumah.  

Dalam hal ini, Emile Durkeim menyebutnya selaku solidaritas mekanik atua geminschaft yang artinya golongan yang semua anggotanya saling terikat secara emosional.
2. Pola Kehidupan Diatur Kondisi Alam Penduduk desa umumnya mempunyai aktivitas sehari-hari mirip petani atau nelayan.  Artinya mereka sungguh bergantung dengan kondisi alam seperti cuaca. 

Jika trend hujan datang, maka penduduk desa akan turun ke sawah untuk bercocok tanam sedangkan ketika isu terkini kemarau datang mereka tidak pergi ke sawah namun mencari pekerjaan lain mirip menjadi buruh bangunan atau berjualan. 

Nelayan di pantai akan libur melaut jika cuaca buruk dan kembali melaut jikalau cuaca sudah membaik. Baca juga: Klasifikasi awan menurut bentuk dan ketinggian
 Kalau saya lebih memilih untuk tinggal di pedesaan Ciri Sosial Masyarakat Desa
Salah satu desa etika tradisional di Bali
3. Mata pencaharian homogen Masyarakat di desa secara umum mempunyai jenis pekerjaan mayoritas homogen. Ada desa yang secara umum dikuasai petani, nelayan atau pengrajin. Hanya beberapa orang saja yang menekuni pekerjaan lain mirip berjualan atau menjadi guru dan lainnya.  

4. Terikat Adat Istiadat
Masyarakat desa lazimnya yang masih tradisional masih sungguh terikat oleh etika istiadat. Aturan adab sangat mengikat kehidupan setiap orang. Usia dan ketokohan sangat berperan dalam kehidupan orangnya. 

Golongan orang renta atau sesepuh adalah orang penting yang sering dimintai pesan tersirat jikalau ada kesulitan. Tokoh-tokoh akhlak sangat disegani dan semua kebijakan mesti disetujui apalagi dahulu oleh kepala adat. Adat istiadat mesti dipegang teguh dan dijalankan oleh setiap orang. Hal ini menjadi kearifan setempat tersendiri yang yang mesti dilestarikan.

5. Pola Pikir Tradisional
Karena jauh dari modernisasi dan pendidikan memadai, maka contoh pikir masyarakat desa condong masih tradisional atau kuno. 

Ada beberapa desa yang masih enggan menerima perubahan. Mereka menilai pergeseran dan modernitas cuma akan menghancurkan tatanan kehidupan mereka yang telah berlaku sejak zaman nenek moyang. 

Baca juga: Perkembangan kota di Indonesia

Gambar: barunatirtaagung.com