Blogger Jateng

5 Fase Pembentukkan Meander Sungai

Meander adalah suatu sungai yang memiliki acuan berkelok-kelok. Meander dihasilkan dari variasi antara pengikisan dan deposisi. Fenomena ini bisa didapatkan di sungai kepingan tengah hingga hilir. 

Mengapa demikian?. Karena di tempat tersebut abrasi vertikal berubah menjadi erosi lateral ditambah deposisi di daerah dataran banjir atau floodplain.
Meander merupakan sebuah sungai yang memiliki pola berkelok 5 Fase Pembentukkan Meander Sungai
Terbentuknya Meander Sungai
Ada beberapa fase pembentukkan meander sungai diantaranya: Tahap 1 Dalam kondisi ini, pemikiran air sungaimasih mengalir dengan arah lurus dan kecepatan rendah. Aliran ini membawa serta sedimen dan watu disepanjang perjalanannya. 

Aliran sungai lalu bikin sedimen bergerak dan meng-erosi lapisan dangkal permukaan dasar sungai dan pinggiran sungai. Hal ini menciptakan bantingan sedimen di sisi kanan dan kiri sungai sehingga alur sungai menjadi melebar. Baca juga: Perbedaan Mesa, Butte dan Plateau
Tahap 2 Dalam fase ini, anutan sungai mulai mengerosi tepian sungai sehingga mengakibatkan adanya pemotongan dinding sungai penggalan luar. Di kelokan serpihan dalam, endapan pengikisan disimpan menjadi point bar sementara di tikungan luar, erosi sangat tajam ke belahan bawah dan segi dinding sungai. 
Tahap 3 Erosi terus terjadi di sepanjang tepi luar anutan sungai selaku hasil dari gejala hidrolik dan pengikisan. Hal ini menciptakan tebing sungai atau river cliff. Sebuah point bar terbentuk di belahan dalam anutan sungai dengan sedimen berbentukpasir, watu dan batu-batuan.
Tahap 4 Meander mulai terbentuk dengan proses yang dinamakan arus helicoidal. 
Tahap 5 Erosi yang berkesinambungan menyebabkan pedoman akan berubah dan menyisakan suatu bekas aliran yang dinamakan oxbow lake atau danau tapal kuda. Danau ini ialah pedoman sungai yang telah mati alasannya adalah pergeseran arah pemikiran sungai. 

Gambar: edtech.mit.ed, youtube