Blogger Jateng

10 Faktor Mobilitas Sosial

Ada banyak aspek yang menjadikan terjadinya mobilitas sosial. Mobilitas sosial memiliki arti yang bertentangan dengan mobilitas penduduk atau migrasi yang ialah perpindahan masyarakatdari satu lokasi ke lokasi lain. 

Mobilitas sosial lebih mengarah pada pergeseran sikap insan dalam lingkungannya. Ada banyak faktor yang memengaruhi terjadinya mobilitas sosial diantaranya:
1. Motivasi Setiap individu punya harapan tidak cuma untuk memiliki kehidupan yang anggun namun juga untuk memeperbaiki status sosialnya. Dalam sistem terbuka, setiap orang punya potensi untuk mencapati status apapun. 

Keterbukaan ini memotivasi orang untuk bekerja keras dan memperbaiki kemampuan sehingga ia bisa meraih status sosial yang lebih tinggi. Tanpa motivasi tersebut maka mobilitas sosial individu tidak dapat terjadi. Baca juga: Asas kewarganegaraan Indonesia
2. Prestasi dan Kegagalan Prestasi dapat diraih dari kinerja yang tambahan dan membuahkan hasil yang menarik minatpublik kepada kesanggupan seseorang. Tidak semua prestasi membuat mobilitas sosial. Prestasi akan memengaruhi status jika mereka sungguh mahir. 
Kegagalan dan perilaku buruk memiliki efek yang sama terhadap mobilitas ke arah bawah. Kebangkrutan akan menurunkan derajat seseorang dari kelas atas ke kelas bawah. Ia tidak akan menerima undangan pesta, makan malam atau lainnya alasannya adalah penurunan status tersebut. 

Jika beliau telah menikah, istrinya mungkin akan menceraikan beliau. Dia mesti mencari perusahaan atau daerah lain alasannya adalah kalan bersaing dengan orang yang lebih baik.
3. Pendidikan Pendidikan tidak hanya menolong seseorang untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi juga paspor untuk takaran kerja yang lebih tinggi. Untuk menjadi seorang guru maka anda mesti menemukan lisensi guru di Perguruan Tinggi begitupun untuk menjadi profesi lain. Dalam pendidikan modern, pendidikan ialah modal dasar untuk menjangkau strata yang lebih tinggi. 
4. Keterampilan Seseorang perlu kesanggupan untuk bisa survive di kehidupannya. Berbagai pelatihan mirip kursus menjahit, kursus menyetir menjadi pecahan dari dari keperluan insan. Orang yang mampu mengemudikan kendaraan beroda empat sekarang mampu mendapatkan posisi di berbagai perusahaan kelas besar dan menerima gaji yang tinggi. Baca juga: Beda geosentris dan heliosentris  
Kualitas insan memengaruhi statusnya di penduduk
5. Migrasi
Migrasi juga memfasilitasi mobilitas sosial. Manusia pindah dari satu lokasi ke lokasi lain untuk menerima tempat dan akomodasi yang lebih baik. Kesempatan mungkin lebih terbuka di daerah lain untuk membuatkan skillnya. 

Orang-orang ini memanfaatkan peluang tersebut untuk memperbaiki posisi sosial mereka. Lihat saja kini Jabodetabek yang sarat sesak oleh kaum urban yang mencari penghidupan di lautan insan.
6. Industrialisasi Revolusi industri membuat suatu metode sosial gres dimana orang diberikan status sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka. Industrialisasi menciptakan produksi massal dengan harga yang relatif lebih ekonomis ongkos. Semakin banyak jenis industri maka kian bermacam-macam spesialisasi kerja dan membuka potensi masyarakat untuk memilih pekerjaan sesuai skillnya.
7. Urbanisasi Urbanisasi yaitu pergerakan penduduk dari desa ke kota. Orang desa yang dulunya punya strata sosial di bawah, sehabis pindah ke kota bisa jadi berganti. Orang kota populer tidak memedulikan satu sama lain dan tidak acuh dengan orang lain. Posisi individu sebagian besar tergantung pada pendidikan, pekerjaan dan skill, bukan dari latar belakang asal usul lahirnya.
8. Legislasi Berlakunya undang-undang juga mampu memfasilitasi mobilitas sosial. Contoh di Indonesia adalah dengan diakuinya agma Kong Hu Cu, maka secara tidak pribadi menaikan derajat orang Cina di Indonesia.

Mereka kini menjadi kepingan dari penduduk Indonesia. Begitu pula dengan undang-undang anti rasial di Amerika Serikat yang memfasilitasi ras kulit hitam untuk meningkat . Baca juga: Mengatasi kipas laptop panas dan bising
9. Politisasi Partai Politik dapat membangun sebuah kebijakan untuk menerima tuntuan mereka. Dengan sumbangan wakil di parlemen, beberapa orang mungkin menjadi pimpinan politik, menteri atau kepala negara. Dalam hal ini parpol memfasilitasi mobilitas sosial dalam pemerintahan.
10. Modernisasi Modernisasi melibatkan wawasan ilmiah dan teknologi. Hal ini mengacu pada rasionalitas dan cara hidup sekuler. Perkembangan negara memengaruhi kepada teladan konsumsi, pola perdagangan dan contoh sosial. 

Kini semua orang mampu berlomba menerima status sosial dengan cara apapun. Media sosial menjadi senjata andalan untuk ajang show up bagi seseorang. 
Gambar: hrmagazine.co.uk