Blogger Jateng

Struktur Kota: Teori Kota Konsentris Burgess

Pada semua negara baik yang sudah maju maupun sedang meningkat , pertumbuhan kota-kotanya menjadi kompleks sekali alasannya adalah efek perkembangan penduduk, proses urbanisasi dan kenaikan teknologi dan layanan angkutandi dalamnya. 

Karena itu dalam geografi yaitu satu disiplin yang khusus mengkaji wacana ciri-ciri intern suatu kota. Dengan begitu muncullah berbagai teori ruang kota seperti Teori Konsentrik Burgess, Teori Sektoral dan Teori Inti Ganda. Kali ini aku akan bahas dulu perihal Teori Konsentrik milik Burgess. Baca juga: Ciri penduduk desa Parson
Kawasan perkotaan nampak heterogen baik secara struktural maupun demografis. Gedung di dalam kota bertentangan dalam hal susunan, besar dan tinggi juga usia dan fungsinya. Penduduknya berbeda dalam hal kepadatan, mata pencaharian dan status sosialnya. 
Meski sekilas kota secara kasat mtra nampak semrawut dalam susunan keruangannya, tetapi jikalau diperhatikan seksama akan ada bentuk khas dan ibarat dengan kota-kota yang lain. Misalnya ada kota dengan struktur persegi, bular, kotak atau seperti bintang.
Teori Ruang Burgess
Teori Konsentrik ialah hasil fatwa Burgess kepada struktur ruang kota Chicago pada tahun 1920an. Sosiolog beraliran human ecology ini mengemukakan gagasan bahwa kota-kota itu memekarkan diri dari pusat kegiatan sehingga nantinya akan meluas seiring bertambahnya penduduk. Batas zona-zona kota tampakmelingkar mengikuti jalan atau pedoman air.
Di titik tengah didapatkan central bussines district (CBD) yang isinya merupakan pusat kehidupan komersial, sosial dan politik. Di luarnya ada transition zone yang merupakan daerah peralihan berisi industri dengan perumahan warisan pribadi penduduk era lalu. 
Kebanyakan pemukiman kala lalu bermetamorfosis perkantoran atau pertokoan. Dalam blok tersebut ada juga zona slum atau kawasan kumal dan penampungan pendatang baru dari desa.
Hierarki Kota
Zona ketiga ialah zona kaum buruh kecil, mereka hidup menetap di sana. Sarana angkutandan komunikasi relatif kurang disini. Zona keempat ialah lokasi kaum kelas menengah. Di tempat luar didapatkan commuter zone yang ialah pekerja penglaju di kota. Baca juga: Perkembangan Jakarta periode ke masa
Teori Burgess ini mampu dibuktikan kebenarannya di negara barat yang telah maju masyarakatnya ditambah lagi dengan syarat keadaan topografi lokal yang menguntungkan bagi rute komunikasi. 
Gambar: ewburgess.weebly.com
Kalau mau lihat pembahasan versi video, cek youtube ILMUGURU di bawah ini ya!.