Blogger Jateng

Perbedaan Pendekatan Keruangan, Kelingkungan dan Kewilayahan

Banyak sekali siswa bahkan ILMUGURU lain yang menanyakan wacana perbedaan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan.

Memang untuk mengerti ketiga pendekatan geografi ini lumayan susah untuk pemula tetapi nanti akan sudah biasa kalau banyak baca.

Saya disini cuma mencoba untuk memperlihatkan sedikit perspektif aku saja tentang tiga pendekatan geografi tersebut secara singkat. 

Tentunya ulasan perihal materi ini tidak akan final lantaran guru lain atau jago lain niscaya punya perspektif tersendiri. Siswa seringkali kesusahan untuk menjawab soal pendekatan geografi di Ujian Nasional.
Pendekatan keruangan atau spasial merupakan pendekatan utama dari geografi. Pendekatan ini pada dasarnya menyaksikan suatu peristiwa dari aspek keruangan yang lebih bersifat alamiah. Di beberapa buku ada yang membicarakan perihal aspek pendekatan keruangan itu berisikan pendekatan topik, aktifitas insan, dan lainnya. 

Tapi aku akan meniadakan dahulu hal tersebut alasannya nanti akan bertabrakan dengan pendekatan kelingkungan sehingga memperbesar rumit klarifikasi. Pendekatan keruangan ini akan melihat suatu fenomena dari sifat orisinil ruang tersebut atau aspek-faktor yang terbentuk secara alami. 

Baca juga:
Kumpulan rumus hitung geografi bab peta 
Faktor penyebab Indonesia kaya barang tambang

Contoh pendekatan keruangan mirip : Beberapa bulan kemudian terjadi gempa tektonik di Pidie Aceh Jaya. Setelah ditelusuri, gempa tersebut berasal dari pergerakan patahan aktif sesar Semangko. 

Nah disini kita lihat bahwa di Aceh terdapat fenomena sesar atau patahan yang berasal dari gaya tektonik Lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo Australia. 

Hal ini tergolong aspek alami atau keruangan. Kan mustahil patahan Semangko dibentuk insan, hal tersebut ialah mekanisme alam. Inilah maksud pendekatan keruangan.
Pendekatan kelingkungan atau ekologi merupakan pendekatan suplemen dari ilmu ekologi. Kenapa ekologi jadi ikut-ikutan nimbrung dalam geografi?. 

Karena pergantian struktur ruang di permukaan bumi dikala ini banyak diakibatkan oleh interaksi antara insan dengan lingkungannya. 

Dulu kawasan Bekasi ialah rawa, tetapi kini menjadi kota. Tentu ruang alami Bekasi dirubah oleh insan. Contoh pendekatan kelingkungan lain mirip ini: Banjir di Padang disebabkan oleh penggundulan hutan di kawasan hulu sehingga air tidak mempunyai resapan alami dari vegetasi. 

Disini kita lihat bahwa banjir disebabkan adanya interaksi insan dengan lingkungan adalah menggunduli hutan. Hal tersebut yang menjadikan banjir. Baca juga: Soal HOTS geografi yang gokil
Banyak sekali siswa bahkan ILMUGURU lain yang menanyakan tentang perbedaan pendekatan Perbedaan Pendekatan Keruangan, Kelingkungan dan Kewilayahan
Jakarta dilintasi lebih dari 10 sungai
Pendekatan kewilayahan atau reional adalah pendekatan yang melihat fenomena dari lebih dari satu wilayah atau ada yang menyebut variasi antara keruangan dan kelingkungan. Saya hanya memberikan teladan saja untuk mempermudahnya. 

Contoh pendekatan kompleks daerah: Banjir Jakarta sering terjadi sepanjang tahun, hal ini diakibatkan Jakarta berada di kawasan dataran rendah dan menjadi limpasan dari aliran air dari tiga kawasan mirip Bogor, Tangerang dan Bekasi. 

Artinya banjir di Jakarta bukan cuma karena aspek keruangan Jakarta yang berada di daerah dataran rendah tetapi ada daerah lain yang berperan yaitu Bogor dan Bekasi. 

Artinya ada variasi beberapa daerah yang menyumbang terhadap terjadinya banjir di Jakarta. Jadi menurut saya inilah acuan pendekatan kewilayahan. Baca juga: Konsep geografi berdasarkan Peter Hagget
Penjelasan perihal pendekatan geografi di atas cuma perspektif aku saja dan mungkin pengertian orang lain bisa berlawanan. Jadi diharapkan suatu diskusi bareng untuk menentukan keyword membedakan tiga pendekatan geografi tersebut. 

Baca juga: Rangkuman bagian desain, hakikat geografi lengkap