Blogger Jateng

Perbedaan Meteoroid, Meteor dan Meteorit

Di dalam ruang antarplanet ini berbagai batuan mulai dari yang berskala biji padi hingg sebesar rumah. Benda-benda langit ini disebut dengan meteoroid. Meteoroid ini sebagian besar berasal dari komet atau asteroid. 
Dikarenakan tarikan gravitasi bumi, meteoroid bisa memasuki atmosfer bumi dengan kelajuan sangat tinggi ialah 16 hingga 70 km per detik. Karena ukiran dengan atmosfer bumi, mateoroid menjadi panas dan timbullah api pijar pada kepingan luar meteoroid. Kita melihatnya berbentukgaris cahaya di langit. Kenampakan itulah yang disebut meteor atau bintang jatuh. 
Di dalam ruang antarplanet ini banyak sekali batuan mulai dari yang berukuran biji padi hi Perbedaan Meteoroid, Meteor dan Meteorit
Kawah Meteorit di Arizona
Meteoroid berukuran kecil lazimnya akan habis terbakar di atmosfer (mesosfer) namun yang berskala besar ada kemungkinan tidak terbakar habis dan memukul permukaan bumi. Dari tak kurang 20 juta meteoroid per tahun yang memasuki atmosfer, kira-kira 500 an per tahun yang mampir ke Bumi. Sisa-sisa batuan meteoroid yang meraih Bumi inilah yang disebut meteorit. 
Di Planetarium Jakarta kamu bisa menyaksikan salah satu pola meteorit. Meteorit ini dinamakan meteorit Tambak Watu yang jatuh pada 14 Februari 1975 di Pasuruan Jawa Timur. 

Bahkan sekitar 50.000 tahun kemudian meteorit dengan massa ribuan ton dengan garis tengah 15 m jatuh menghantam Arizona Amerika Serikat menimbulkan terbentuknya kawah besar berdiamter 1.250 m dengan kedalaman 200 m. Kawah tersebut dinamakan kawah Barringer. 
Di dalam ruang antarplanet ini banyak sekali batuan mulai dari yang berukuran biji padi hi Perbedaan Meteoroid, Meteor dan Meteorit
Batu Meteorit di Namibia
Ada lagi kawah meteorit Chicxulub di Meksiko dengan diameter 280 km. Kawah ini disangka berasal dari meteoroid berdiameter 10 km. Konon peristiwa ini menimbulkan dinosaurus punah dari paras Bumi 65 juta tahun kemudian. Menurut observasi yang dilaksanakan, ada tiga macam jenis meteorit menurut komposisinya yakni:
1. Meteorit logam, mempunyai komponen nikel dan besi. 2. Meteorit batuan, memiliki bagian silikat 3. Meteorit gabungan, memiliki unsur logam dan silikat.
Keberadaan meteorid ini sebagian besar berhubungan dengan komet atau asteroid. Ketika kedua benda langit ini mendekati matahari, lintasannya tumpang tindih dengan orbit bumi. Ketika keduanya mendekati matahari maka akan mengalami penguapan dan sublimasi. 

Akibat proses ini disepanjang orbit bumi dipenuhi bubuk-abu peninggalan komet dan asteroid. Bila bumi lewat orbit ini, gaya tarik bumi mampu menawan sebagian debu-abu langit ini dan membuat fenomena hujan meteor. 
Hujan meteor tahunan diberi nama menurut titik radian (satu titik langit dimana hujan meteor mirip berasal dari titik ini) yang berafiliasi dengan rasi bintang atau konstelasi. 
Gambar: trueanomalies.com, wondermondo.co