Jumlah insan makin hari semakin bertambah banyak, namun apakah pertambahan tersebut sejalan dengan peningkatan kualitas hidup insan?. Hingga kini sudah banyak versi pengukuran yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup manusia.
Kali ini saya akan menawarkan sedikit gambaran ihwal indikator yang biasa dipakai dalam mengukur mutu hidup insan secara kuantitatif adalah Human Development Index (HDI) dan Index Gini. HDI atau Indeks Pembangunan Manusia yakni sebuah versi statistik yang dipakai untuk mengukur angka impian hidup, tingkat pendidikan dan keadaan ekonomi penduduk suatu negara. HDI biasa digunakan untuk mengelompokkan suatu negara ke dalam negara maju, berkembang atau kolot.
Baca juga:
Pembahasan SBMPTN Geografi 2015
Tahap-tahap pembentukkan fosil pada batuan
HDI juga digunakan untuk mengukur sejauhmana imbas kebijakan ekonomi kepada peningkatan kualitas hidup sebuah penduduk. HDI dapat menyelidiki bagaimana dua negara dengan level pemasukan sama tetapi membuat pembangunan insan yang berlainan.
Hal ini bisa menjadi kritik atas prioritas kebijakan pemerintah. Ada setidaknya tiga dimensi pembangunan manusia yang mampu diukur ialah: Kesehatan, Pendidikan dan Standar Hidup. Gambar: economicshelp.org, blogs.lclark.edu
Dimensi kesehatan dinilai dengan harapan hidup saat lahir, dimensi pendidikan diukur dengan rata-rata tahun sekolah untuk penduduk remaja berusia 25 tahun lebih serta tahun usia masuk sekolah pada tingkat belum remaja.
Standar dimensi hidup diukur lewat pemasukan nasional bruto per kapita. Skor untuk tiga indeks HDI kemudian dikumpukan menjadi satu indeks komposit menggunakan rata-rata geometris. Baca juga: Konsep lokasi adikara dan relatif
Berdasarkan data United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2012, menawarkan negara dengan HDI tertinggi dipegang oleh Norwegia dengan angka indeks 0.955 sementara Indonesia berada di peringkat 121 dengan skor 0.624.
Jenis parameter lain untuk melihat kemajuan sebuah negara ialah Indeks Gini. Indeks Gini ialah pengukuran distribusi pendapatan masyarakatsuatu negara. Nominal angka berkisar antara 0 dan 1 didasarkan pada pemasukan bersih warga, menolong melihat kesenjangan antara masyarakatkaya dan miskin.
Angka 0 menawarkan kesetaraan tepat sementara 1 membuktikan kesenjangan tepat. Perhitungan Indeks Gini dinyatakan dalam persentase yang disebut dengan Koefisien Gini. Baca juga: Zero population dan kesejahteraan
Koefisien Gini sungguh penting untuk memeriksa kemiskinan relatif dalam sebuah negara . Negara kaya dan negara miskin bisa memiliki indeks Gini sama selama distribusi pendapatan negara mereka sama.
Koefisien Gini sering digambarkan secara grafik selaku kawasan antara kurva Lorenz dan garis keseimbangan. Indeks Gini dunia pada tahun 2016 berada di angka 0.52 mengalami penurunan ketimbang awal tahun 2000 di angka 0.545.
Negara-negara Eropa seperti Denmark, Slovenia dan Ukraina memiliki distribusi pemasukan yang merata dengan koefisien dibawah 0.25.
Kali ini saya akan menawarkan sedikit gambaran ihwal indikator yang biasa dipakai dalam mengukur mutu hidup insan secara kuantitatif adalah Human Development Index (HDI) dan Index Gini. HDI atau Indeks Pembangunan Manusia yakni sebuah versi statistik yang dipakai untuk mengukur angka impian hidup, tingkat pendidikan dan keadaan ekonomi penduduk suatu negara. HDI biasa digunakan untuk mengelompokkan suatu negara ke dalam negara maju, berkembang atau kolot.
Baca juga:
Pembahasan SBMPTN Geografi 2015
Tahap-tahap pembentukkan fosil pada batuan
HDI juga digunakan untuk mengukur sejauhmana imbas kebijakan ekonomi kepada peningkatan kualitas hidup sebuah penduduk. HDI dapat menyelidiki bagaimana dua negara dengan level pemasukan sama tetapi membuat pembangunan insan yang berlainan.
Hal ini bisa menjadi kritik atas prioritas kebijakan pemerintah. Ada setidaknya tiga dimensi pembangunan manusia yang mampu diukur ialah: Kesehatan, Pendidikan dan Standar Hidup. Gambar: economicshelp.org, blogs.lclark.edu
Peringkat HDI negara dunia |
Standar dimensi hidup diukur lewat pemasukan nasional bruto per kapita. Skor untuk tiga indeks HDI kemudian dikumpukan menjadi satu indeks komposit menggunakan rata-rata geometris. Baca juga: Konsep lokasi adikara dan relatif
Berdasarkan data United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2012, menawarkan negara dengan HDI tertinggi dipegang oleh Norwegia dengan angka indeks 0.955 sementara Indonesia berada di peringkat 121 dengan skor 0.624.
Jenis parameter lain untuk melihat kemajuan sebuah negara ialah Indeks Gini. Indeks Gini ialah pengukuran distribusi pendapatan masyarakatsuatu negara. Nominal angka berkisar antara 0 dan 1 didasarkan pada pemasukan bersih warga, menolong melihat kesenjangan antara masyarakatkaya dan miskin.
Angka 0 menawarkan kesetaraan tepat sementara 1 membuktikan kesenjangan tepat. Perhitungan Indeks Gini dinyatakan dalam persentase yang disebut dengan Koefisien Gini. Baca juga: Zero population dan kesejahteraan
Koefisien Gini sungguh penting untuk memeriksa kemiskinan relatif dalam sebuah negara . Negara kaya dan negara miskin bisa memiliki indeks Gini sama selama distribusi pendapatan negara mereka sama.
Koefisien Gini sering digambarkan secara grafik selaku kawasan antara kurva Lorenz dan garis keseimbangan. Indeks Gini dunia pada tahun 2016 berada di angka 0.52 mengalami penurunan ketimbang awal tahun 2000 di angka 0.545.
Negara-negara Eropa seperti Denmark, Slovenia dan Ukraina memiliki distribusi pemasukan yang merata dengan koefisien dibawah 0.25.
Sebaran Index Gini di dunia |