Bumi ini pada dasarnya berupa geoid atau membulat. Untuk memindahkan bentuk permukaan bumi yang bundar ke bidang datar seperti peta maka dibutuhkan sebuah teknik atau proyeksi peta.
Proyeksi peta yakni sebuah teknik memindahkan bidang pararel permukaan bumi ke bidang datar. Prinsip kerja nya yakni untuk mengurangi distrosi atau kesalahan pada proses pembuatan peta. Baca juga: Identifikasi bentang budaya pada citra
Jenis-Jenis proyeksi peta dibedakan menjadi empat kalangan berdasarkan bidang proyeksinya, proyeksi adaptasi, sifat orisinil yang dipertahankan dan berdasarkan kedudukan sumbu simetri.
a. Proyeksi Menurut Bidang Berdasarkan bidang yang digunakan maka proyeksi peta terbagi atas: 1. Proyeksi zenithal (azimuthal), memakai bidang datar selaku bidang proyeksi. Proyeksi azimuthal menyinggung bola Bumi pada satu titik. Wilayah bumi yang dipetakan akan bersentuhan dengan bidang proyeksi. Proyeksi ini baik dipakai untuk memetakan daerah kutub. 2. Proyeksi kerucut (conical), menggunkan bidang kerucut selaku proyeksinya. Proyeksi kerucut sangat sesuai digunakan untuk memetakan daerah di lintang rendah karena bidang proyeksi akan menyinggung daerha tersebut. 3. Proyeks silinder (cylindrical), menggunakan bidang silinder atau tabung selaku bidang proyeksinya. Proyeksi ini punya keunggulan yaitu mampu menggambarkan kawasan luas dan cocok untuk memetakan daerah di sepanjang khatulistiwa tergolong Indonesia.
b. Proyeksi Modifikasi Proyeksi pembiasaan merupakan gubahan dari aneka macam jenis bidang proyeksi. Proyeksi ini dikembangkan oleh jago kartograf masing-masing dan digunakan untuk menggambarkan kawasan tertentu. 1. Proyeksi Bonne, memiliki distorsi semakin besar pada daerah yang semakin jauh dengan meridian tengah. 2. Proyeksi Mollweide, menggambarkan kawasan yang kian mendekati kutub maka ukuran luasnya makin kecil. 3. Proyeksi Sinusoidal, menggambarkan sudut dan jarak yang sempurna di meridian tengah dan khatulistiwa. 4. Proyeksi Mercator, meggunakan bidang silindris dengan sumbu berimpit dengan bola bumi dan bisa menggambakan seluruh kawasan bumi dengan ekspansi atau distorsi ke kawasan kutub.
c. Berdasarkan Sifat Asli Proyeksi berdasarkan sifat asli yang dipertahankan disebut juga proyeksi geometris. 1. Proyeksi ekuidistan, memertahankan jarak bantu-membantu di permukaan Bumi. 2. Proyeksi conform, memertahankan bentuk permukaan bumi. 3. Proyeksi ekuivalen, memertahankan ketepatan luas tempat di permukaan bumi.
d. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetri Menurut kedudukan sumbu simetri, proyeksi peta dibedakan menjadi: 1. Proyeksi wajar , yakni sumbu simetri pada proyeksi berimpit dengan sumbu bumi. 2. Proyeksi miring (oblique), yakni sumbu simetri pada proyeksi membentuk sudut miring dengan sumbu bumi. 3. Proyeksi transversal, yaitu sumbu simetri pada proyeksi tegak lurus dengan sumbu bumi. Baca juga: Gerak semu harian dan tahunan matahari
Gambar: maps.unomaha.edu www.ks.uiuc.edu college.cengage.com
Proyeksi peta yakni sebuah teknik memindahkan bidang pararel permukaan bumi ke bidang datar. Prinsip kerja nya yakni untuk mengurangi distrosi atau kesalahan pada proses pembuatan peta. Baca juga: Identifikasi bentang budaya pada citra
Jenis-Jenis proyeksi peta dibedakan menjadi empat kalangan berdasarkan bidang proyeksinya, proyeksi adaptasi, sifat orisinil yang dipertahankan dan berdasarkan kedudukan sumbu simetri.
a. Proyeksi Menurut Bidang Berdasarkan bidang yang digunakan maka proyeksi peta terbagi atas: 1. Proyeksi zenithal (azimuthal), memakai bidang datar selaku bidang proyeksi. Proyeksi azimuthal menyinggung bola Bumi pada satu titik. Wilayah bumi yang dipetakan akan bersentuhan dengan bidang proyeksi. Proyeksi ini baik dipakai untuk memetakan daerah kutub. 2. Proyeksi kerucut (conical), menggunkan bidang kerucut selaku proyeksinya. Proyeksi kerucut sangat sesuai digunakan untuk memetakan daerah di lintang rendah karena bidang proyeksi akan menyinggung daerha tersebut. 3. Proyeks silinder (cylindrical), menggunakan bidang silinder atau tabung selaku bidang proyeksinya. Proyeksi ini punya keunggulan yaitu mampu menggambarkan kawasan luas dan cocok untuk memetakan daerah di sepanjang khatulistiwa tergolong Indonesia.
Bidang Proyeksi Peta |
Proyeksi Peta Bonne |
c. Berdasarkan Sifat Asli Proyeksi berdasarkan sifat asli yang dipertahankan disebut juga proyeksi geometris. 1. Proyeksi ekuidistan, memertahankan jarak bantu-membantu di permukaan Bumi. 2. Proyeksi conform, memertahankan bentuk permukaan bumi. 3. Proyeksi ekuivalen, memertahankan ketepatan luas tempat di permukaan bumi.
Kedudukan Sumbu Proyeksi Peta |
Gambar: maps.unomaha.edu www.ks.uiuc.edu college.cengage.com