Seorang guru pasti tentu saja sering menulis soal bukan?, baik itu soal ulangan harian, cobaan kenaikan kelas atau cobaan lainnya. Nah kerap kali kita menulis soal tanpa kaidah penulisan yang benar (aku juga contohnya).
Jadinya ialah banyak soal salah ketik, salah penafsiran dan umumnya ujung-ujungnya nanti guru ke kelas kemudian ngasih pengumuan "SOAL NO SEKIAN BONUS..BLA...BLA..BLA".
Saya pun sering mengalaminya dan pasti sungguh menjengkelkan. Kemarin aku mengikuti kegaitan MGMP Geografi Kota Bekasi dengan acara Workshop Penulisan Soal. Kaprikornus ternyata dalam menulis soal, ada kaidah-kaidah atau aturan baku yang mesti diamati semoga ujian berjalan lancar tanpa kendala.
Secara lazim hal ini berhubungan dengan tata penulisan B. Indonesia yang elok dan benar. Berikut ini ringkasan kaidah penulisan soal ujian yang benar.
1. Gambar, Kalimat atau Slogan Jangan Mengandung Unsur Iklan Maksudnya yakni kalau menulis soal, maka dilarang secara eksplisit atau implisit berbentukiklan. Contoh soal mengandung iklan: Banyak hotel bangkit di sekitar Pantai Parang Tritis diantaranya Hotel Jancuk, Hotel Elang dan Hotel C. Konsep geografi yang sesuai dengan kalimat tadi adalah ...
Di atas tercantum nama-nama hotel yang ada di Parang Tritis. Itu telah membuktikan bentuk iklan. Padahal hotel tersebut tidak mengeluarkan uang kita untuk mencantumkan namanya di soal bukan?. Makara hindari nama-nama produk komersil dalam soal cobaan.
2. Soal berupa kisah atau kalimat jangan mengandung komponen kekerasan, pornografi, SARA atau politik. Dalam beberapa bulan lalu, pernah ada duduk perkara soal cobaan yang menuliskan nama JOKOWI atau AHOK dalam soal ujian sehingga soal ditarik massal. Kenapa?, karena didalamnya ada nama tokoh politik jadi tidak boleh dicantumkan. Begitu pula dengan yang berbau SARA.
3. Pengunaan titik pada soal Pilihan Ganda Ada kaidah penulisan titik dalam soal ujian. Perhatikan tiga contoh soal di bawah ini 1. Salah pola nama gunung api di Indonesia adalah .... A. Merapi B. St. Hellens C. Maona Loa D. Etna E. Fuji
2. Vegetasi budidaya yang cocok ditanam di iklim ... menurut penjabaran Junghuhn adalah teh. A. panas B. sedang C. sejuk D. kutub E. dingin
3. Berapakah jumlah propinsi di Indonesia? A. 32 B. 33 C. 31 D. 29 E. 28
Perhatikan di soal no 1. Karena akibat ialah selesai kalimat maka jumlah titiknya ada 4 dengan didahului spasi. Soal no 2. Karena jawabannya di tengah kalimat jadi jumlah titiknya tiga dengan spasi sebelum dan setelahnya.
Itu pola dari penulisan titik saja. Opsi jawaban juga jika ialah nama tokoh/lokasi dan yang lain mesti pakai aksara kapital, jikalau no 2 mesti pakai abjad cetak kecil sebab bukan awal paragraf dan bukan juga ialah nama lokasi/orang/tempat dan lainnya.
Pada soal no 3. Karena pertanyaan berbentukkalimat tanya maka mesti pakai tanda tanya di final kalimat.
Itulah contoh kaidah penulisan soal yang manis dan benar. Memang ribet, namun inilah yang mesti diketahui guru supaya mutu kita selaku pendidik menjadi lebih baik dan profesional. Selamat berlatih!
Jadinya ialah banyak soal salah ketik, salah penafsiran dan umumnya ujung-ujungnya nanti guru ke kelas kemudian ngasih pengumuan "SOAL NO SEKIAN BONUS..BLA...BLA..BLA".
Saya pun sering mengalaminya dan pasti sungguh menjengkelkan. Kemarin aku mengikuti kegaitan MGMP Geografi Kota Bekasi dengan acara Workshop Penulisan Soal. Kaprikornus ternyata dalam menulis soal, ada kaidah-kaidah atau aturan baku yang mesti diamati semoga ujian berjalan lancar tanpa kendala.
Secara lazim hal ini berhubungan dengan tata penulisan B. Indonesia yang elok dan benar. Berikut ini ringkasan kaidah penulisan soal ujian yang benar.
1. Gambar, Kalimat atau Slogan Jangan Mengandung Unsur Iklan Maksudnya yakni kalau menulis soal, maka dilarang secara eksplisit atau implisit berbentukiklan. Contoh soal mengandung iklan: Banyak hotel bangkit di sekitar Pantai Parang Tritis diantaranya Hotel Jancuk, Hotel Elang dan Hotel C. Konsep geografi yang sesuai dengan kalimat tadi adalah ...
Di atas tercantum nama-nama hotel yang ada di Parang Tritis. Itu telah membuktikan bentuk iklan. Padahal hotel tersebut tidak mengeluarkan uang kita untuk mencantumkan namanya di soal bukan?. Makara hindari nama-nama produk komersil dalam soal cobaan.
2. Soal berupa kisah atau kalimat jangan mengandung komponen kekerasan, pornografi, SARA atau politik. Dalam beberapa bulan lalu, pernah ada duduk perkara soal cobaan yang menuliskan nama JOKOWI atau AHOK dalam soal ujian sehingga soal ditarik massal. Kenapa?, karena didalamnya ada nama tokoh politik jadi tidak boleh dicantumkan. Begitu pula dengan yang berbau SARA.
3. Pengunaan titik pada soal Pilihan Ganda Ada kaidah penulisan titik dalam soal ujian. Perhatikan tiga contoh soal di bawah ini 1. Salah pola nama gunung api di Indonesia adalah .... A. Merapi B. St. Hellens C. Maona Loa D. Etna E. Fuji
2. Vegetasi budidaya yang cocok ditanam di iklim ... menurut penjabaran Junghuhn adalah teh. A. panas B. sedang C. sejuk D. kutub E. dingin
3. Berapakah jumlah propinsi di Indonesia? A. 32 B. 33 C. 31 D. 29 E. 28
Perhatikan di soal no 1. Karena akibat ialah selesai kalimat maka jumlah titiknya ada 4 dengan didahului spasi. Soal no 2. Karena jawabannya di tengah kalimat jadi jumlah titiknya tiga dengan spasi sebelum dan setelahnya.
Itu pola dari penulisan titik saja. Opsi jawaban juga jika ialah nama tokoh/lokasi dan yang lain mesti pakai aksara kapital, jikalau no 2 mesti pakai abjad cetak kecil sebab bukan awal paragraf dan bukan juga ialah nama lokasi/orang/tempat dan lainnya.
Pada soal no 3. Karena pertanyaan berbentukkalimat tanya maka mesti pakai tanda tanya di final kalimat.
Itulah contoh kaidah penulisan soal yang manis dan benar. Memang ribet, namun inilah yang mesti diketahui guru supaya mutu kita selaku pendidik menjadi lebih baik dan profesional. Selamat berlatih!