Suhu atau temperatur adalah komponen cuaca dan iklim. Kita saban hari pasti mampu merasakan perbedaan suhu, kadang panas dan kadang cuek. Kamu pasti pernah pada satu waktu merasakan siang hari dan malam yang panas sekali. Namun kadang-kadang juga mencicipi satu hari sangat dingin sekali. Lalu apa yang mengakibatkan suhu permukaan bumi mampu berlawanan-beda?.
1. Lama penyinaran matahari Setiap lokasi di permukaan bumi ini menemukan penyinaran yang berbeda-beda. Daerah khatulistiwa termasuk Indonesia memperoleh intensitas matahari yang maksimal yaitu 12 jam setiap hari setiap tahun. Itu sebabnya secara biasa tempat tropis mempunyai rata-rata suhu yang tinggi dibanding kawasan subtropis atau kutub.
2. Sudut tiba sinar matahari Coba rasakan, matahari pada ketika pagi hari dan sore niscaya lebih hangat dibanding pada dikala siang hari, bukan?. Berkas sinar matahari yang jatuh dengan sudut miring akan lebih minimum dibandingkan yang jatuh dengan sudut tegak lurus pada siang hari. Ini lantaran sinar yang tegak lurus akan lebih konsentrasi dibanding yang miring.
3. Topografi Hal ini berkaitan dengan ketinggian daerah. Jika kau naik gunung tentu suhu akan kian masbodoh atau rendah bukan?. Ini adalah aturan gradien termis di kawasan troposfer dimana setiap permukaan bumi naik 100 m maka suhu akan turun rata-rata 0.5 derajat C.
4. Kondisi Awan Awan yaitu kumpulan butir air di langit. Jika di atas wilayahmu ada awan, pasti sinar matahari akan terhambat oleh awan sebelum jatuh ke permukaan bumi. Hal ini menjadikan panas matahari akan diserap dahulu oleh awan sehingga suhu bumi akan lebih rendah.
5. Vegetasi Jika kau berada di bawah pohon tentu kau akan merasa sejuk dan tidak panas bukan?. Pohon berfungsi menyerap panas matahari oleh daun atau batangnya. Kaprikornus di daerah hutan tropis contohnya, suhu di dalamnya lebih rendah alasannya sinar matahari terhambat oleh tumbuhan. Baca juga: Contoh ulangan bagian rancangan geografi
6. Bentuk dan Tekstur Permukaan Bentuk dan sifat daratan juga besar lengan berkuasa pada peresapan suhu matahari. Daerah yang datar atau licin akan lebih panas dibanding daerah bertekstur bergairah mirip perbukitan. Sementara itu daratan lebih cepat mendapatkan dan melepas panas dibandingkan air yang lambat menyerap dan melepas panas.
Gambar: flickr
1. Lama penyinaran matahari Setiap lokasi di permukaan bumi ini menemukan penyinaran yang berbeda-beda. Daerah khatulistiwa termasuk Indonesia memperoleh intensitas matahari yang maksimal yaitu 12 jam setiap hari setiap tahun. Itu sebabnya secara biasa tempat tropis mempunyai rata-rata suhu yang tinggi dibanding kawasan subtropis atau kutub.
Sudut datang matahari pengaruhi suhu permukaan bumi |
3. Topografi Hal ini berkaitan dengan ketinggian daerah. Jika kau naik gunung tentu suhu akan kian masbodoh atau rendah bukan?. Ini adalah aturan gradien termis di kawasan troposfer dimana setiap permukaan bumi naik 100 m maka suhu akan turun rata-rata 0.5 derajat C.
4. Kondisi Awan Awan yaitu kumpulan butir air di langit. Jika di atas wilayahmu ada awan, pasti sinar matahari akan terhambat oleh awan sebelum jatuh ke permukaan bumi. Hal ini menjadikan panas matahari akan diserap dahulu oleh awan sehingga suhu bumi akan lebih rendah.
5. Vegetasi Jika kau berada di bawah pohon tentu kau akan merasa sejuk dan tidak panas bukan?. Pohon berfungsi menyerap panas matahari oleh daun atau batangnya. Kaprikornus di daerah hutan tropis contohnya, suhu di dalamnya lebih rendah alasannya sinar matahari terhambat oleh tumbuhan. Baca juga: Contoh ulangan bagian rancangan geografi
6. Bentuk dan Tekstur Permukaan Bentuk dan sifat daratan juga besar lengan berkuasa pada peresapan suhu matahari. Daerah yang datar atau licin akan lebih panas dibanding daerah bertekstur bergairah mirip perbukitan. Sementara itu daratan lebih cepat mendapatkan dan melepas panas dibandingkan air yang lambat menyerap dan melepas panas.
Gambar: flickr