Tidak selamanya kualitas foto inderaja dapat diamati secara terperinci, ada beberapa aspek yang memengaruhi kualitas citra dalam hal hambatan-hambatan untuk melaksanakan interpretasi dan penjabaran yang dibutuhkan. Berikut ini kendala yang memengaruhi kualitas gambaran inderaja:
a. Tutupan awan Terutama untuk tipe sensor pasif, awan mampu menutupi bentukan yang ada di bawahnya sehingga interpretasi tidak dimungkinkan. Masalah ini sungguh sering ditemui di tempat tropis dan mungkin terselesaikan dengan mengkombinasikan sensor pasif dengan sensor aktif agar keduanya saling melengkapi. b. Bayangan topografi Metode pengkoreksian yang ada untuk menetralisir imbas topografi pada radiometri belum terlalu maju perkembangannya saat ini. c. Pengaruh atmosfer Unsur seperi ozon, uap air dan aerosol sangat mengganggu pada grup band nampak dan infrared. Penelitian akademis tengah berjalan dikala ini untuk mengatasinya. d. Derajat kedetailan Semakin rincian peta yang ingin dihasilkan maka makin rendah akurasi dari penjabaran. Hal ini salah satunya mampu diperbaiki dengan adanya resolusi spektral dan spasial dari gambaran komersial yang tersedia. Setelah gambaran diperoleh dan diseleksi, langkah pemrosesan selanjutnya tidak bergantung pada metode sensor juga software pengerjaan yang digunakan.
Langkah berikutnya ialah: - mengukur mutu data dengan performa gambaran atau deskriptif - mengoreksi kesalahan baik radiometrik maupun geometrik - menajamkan gambaran baik untuk penilaian digital atau visual - melaksanakan survei lapangan - mengambil sifat tertentu dari gambaran dengan proses klasifikasi dan pengukuran akurasi dan hasil pembagian terstruktur mengenai - memasukan data hasil olahan ke dalam software SIG - menginterpretasikan hasil
Mengamati citra pada layar ialah proses paling efektif dalam mengidentifikasi problem yang ada di citra contohnya tutupan awan, kabut dan kesalahan sensor. Citra mampu ditampilkan oleh suatu komputer baik per satu grup band dalam hitam dan putih maupun dalam kombinasi tiga grup band yang disebut komposit warna. Mata manusia hanya bisa membedakan 16 derajat keabuan dalam suatu gambaran namun bisa membedakan berjuta warna yang bertentangan.
a. Tutupan awan Terutama untuk tipe sensor pasif, awan mampu menutupi bentukan yang ada di bawahnya sehingga interpretasi tidak dimungkinkan. Masalah ini sungguh sering ditemui di tempat tropis dan mungkin terselesaikan dengan mengkombinasikan sensor pasif dengan sensor aktif agar keduanya saling melengkapi. b. Bayangan topografi Metode pengkoreksian yang ada untuk menetralisir imbas topografi pada radiometri belum terlalu maju perkembangannya saat ini. c. Pengaruh atmosfer Unsur seperi ozon, uap air dan aerosol sangat mengganggu pada grup band nampak dan infrared. Penelitian akademis tengah berjalan dikala ini untuk mengatasinya. d. Derajat kedetailan Semakin rincian peta yang ingin dihasilkan maka makin rendah akurasi dari penjabaran. Hal ini salah satunya mampu diperbaiki dengan adanya resolusi spektral dan spasial dari gambaran komersial yang tersedia. Setelah gambaran diperoleh dan diseleksi, langkah pemrosesan selanjutnya tidak bergantung pada metode sensor juga software pengerjaan yang digunakan.
Penginderaan Jauh, pic: slideshare |
Mengamati citra pada layar ialah proses paling efektif dalam mengidentifikasi problem yang ada di citra contohnya tutupan awan, kabut dan kesalahan sensor. Citra mampu ditampilkan oleh suatu komputer baik per satu grup band dalam hitam dan putih maupun dalam kombinasi tiga grup band yang disebut komposit warna. Mata manusia hanya bisa membedakan 16 derajat keabuan dalam suatu gambaran namun bisa membedakan berjuta warna yang bertentangan.