Blogger Jateng

Tipe Erupsi Magmatik dan Non Magmatik

Kamu pasti pernah melihat gunung api meletus kan di televisi?. Ketika gunung api meletus atau erupsi maka material-material vulkanik dimuntahkan dari dalam perut bumi. Bahan erupsi ini ada yang bersifat magmatik atau non magmatik. 

Tidak semua bahan erupsi ini dimuntahkan secara serentak saat erupsi gunung api terjadi. Berbagai aspek seperti kekentalan magma atau kedalmaan dapur magma memengaruhi hal tersebut. 
1. Bahan Erupsi Magmatik Erupsi efusif akan menciptakan pedoman lava pijar sementara tipe erupsi eksplosif membuat material lepas beranekaragam dengan ukuran mikro hingga raksasa. Material lepas tersebut dinamakan piroklastik. Material erupsi gunung api bisa diklasifikasikan berdasarkan sifatnya yaitu:
a. Leleran atau Lava Leleran atau lava adalah sebuah massa batuan cair yang mengalir keluar dari lubang erupsi atau membentuk sumbat lava atau kubah (dome). Aliran lava ini dapat berwujud sungguh cair atau setengah cair dengan tipe materi homogen dan heterogen.
Sifat ajaran lava ini tergantung dari kekentalan atau viskositas magma atau lava. Kekentalan lava dipengaruhi komposisi penyusun lava dan temperatur nya. Lava asam (SiO2) lebih kental dibanding lava basalt. Suhu lava rata-rata menjangkau 700 - 1.200 derajat C. Bentuk ajaran lava yang unik diantaranya lava bantal di Hawaii.
b. Bom Vulkanik Bom vulkanik ini ialah bongkahan lava padat berukuran besar yang terlontar dari dalam perut bumi dikala erupsi. Bentuk simpulan dari bom vulkanik ini dipengaruhi oleh kekentalan magma dan jarak yang ditempuh oleh bom tersebut. Pada lazimnya , bentuk akhir bom vulkanik agak bulat, lonjing, gepeng dan tidak terstruktur dengan ukuran garis tengah lebih dari 63.5 mm.
Ada bom vulkanik yang berukuran rumah seperti yang terjadi ketika erupsi Merapi. Bentuk lainnya dari bom vulkanik ialah kerak roti ialah serpihan permukaannya retak-retak  bersegi seperti pada kulit roti yang terlalu mengembang.

Hal ini disebabkan oleh kulit yang lebih cepat dingin dan berkurang karena suhu di luar dingin. Adakala gumpalan lava pijar berputar saat keluar dari ekspresi gunung api kemudian melengkung dan menjadi lava siput.
Kamu tentu pernah melihat gunung api meletus kan di televisi Tipe Erupsi Magmatik dan Non Magmatik
Bom vulkanik raksasa
c. Lapili Lapili berasal dari magma yang terlontar dari perut bumi berupa bundar atau persegi dengan garis tengah 2.54 mm - 63.5 mm. Lapili ini biasanya mirip kerikil, agak ringan dan berwarna terperinci.
d. Abu Vulkanik Abu vulkanik gunung api agak berlainan dengan debu pembakaran lazimatau rokok, sampah dan lainnya. Ukuran debu vulkanik ini berkisar antara 2.54 mm - ukurna mikro. Endapan pasir gunung api atua tufa masih dalam kategori gunung api.
e. Gas Gas yang dihasilkan oleh erupsi magmatik paling umum yaitu Cl₂, HCl, SO₂, CO, CO₂, H₂ dan N₂. Selain itu ada juga H₂O dan bahan padat halus berisikan senyawa NH₄Cl, NH₄F dan FeCl₂ dan paling utmaa SiO₂. Campuran gas dan materi padat inilah yang membuat asap erupsi berwarna cokelat, abu atau hitam.
f. Bahan Timbul Bahan timbul ini sejenis kerikil lemparan erupsi magmatik, berpori dan ringan sehingga mampu mengapung di air. Contoh dalam hal ini ialah watu apung.  
Kamu tentu pernah melihat gunung api meletus kan di televisi Tipe Erupsi Magmatik dan Non Magmatik
Abu vukanik erupsi
2. Bahan Erupsi Non Magmatik Pada dasarnya material erupsi ini tidak secara eksklusif berasal dari magma tetapi tetap saja ada interaksi dengan magma tetapi tidak eksklusif. a. Pecahan Lava Merupakan batuan berupa persegi dalam aneka macam ukuran, terjadi oleh proses mekanik kubah lava atau dome yang sudah dingin, atau lava di dinding kawah/sumbat lava.
b. Abu Vulkanik Abu vulkanik dapat ditemukan pula pada tipe erupsi freatik namun tidak bervolume besar seperti pada erupsi magmatik.
c. Gas Gas ini dihasilkan oleh uap air dari erupsi freatik.
Gambar: hmedia.lonelyplanet.com, cisonostato.it