Blogger Jateng

Teori Partikel Zat

Coba kau ambil sebatang kapur tulis lalu kamu potong kapur itu menjadi dua potong. Lalu kau potong lagi menjadi dua, seterusnya maka lambat laun kapur itu akan habis bukan. Bagian terakhir dari kapur lagi yang tidka dapat diiris lagi dan masih memiliki sifat kapur maka itulah yang dinamakan partikel.
Apa yang dimaksud dengan partikel?
 Ketika kau membuka tutup botol, minyak bacin menguap. Partikel-partikel minyak anyir dalma wujud gas bergerak ke seluruh ruangan sehingga kamu mampu mencium bau wangi. Banyaknya partikel minyak busuk dalam wujud gas sama dengan ketika berwujud cair. Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara partikel dalam gas lebih jauh daripada jarak antar paertikel dalam zat cair. Baca juga: Reaksi bowen pada batuan
Saat gula pasir kamu larutkan ke  dalam air panas maka gula pasir akan mencair. Partikel-partikel gula dalam wujud cair begerak ke seluruh air yang terdapat dalam gelas, sehingga air terasa cantik. Banyaknya partikel gula pasir dalam wujud cair sama dengan saat berwujud padat. Hal ini memberikan bahwa jarak antar partikel dalam zat cair lebih jauh dibandingkan dengan jarak antar partikel dalam zat padat.
Coba kamu ambil sebatang kapur tulis lalu kamu potong kapur itu menjadi dua potong Teori Partikel Zat
Perbedaan partikel padat, cair dan gas
Dapatkah kamu melihat partikel-partikel minyak bau atau partikel-partikel gula itu?. Tentu saja tidak. Kamu tidak akan mampu melihat partikel-partikel itu alasannya ukurannya sangat kecil dan tidak dapat dilihat mata telanjang. 

Partikel-partikel ini gres bisa dilihat jika ditaruh di bawah mikroskop elektron.  Bagian terkecil zat yang disebut partikel ini lah yang disebut molekul. Jadi, partikel atau molekul yaitu bagian terkecil zat yang masih punya sifat zat tersebut.
Contoh gampangnya, minyak amis berbau amis maka partikel minyak bacin tentulah berbau amis. Larutan gula terasa elok, maka partikel larutan gula pun terasa anggun. Untuk selanjutnya kita lebih sering menyebut partikel dibandingkan molekul.
Bagaimanakah gerak partikel gas dan zat cair?. Pada 1827, seorang pakar Biologi, Robert Brown memperhatikan bahwa kelajuan partikel-partikel ini bergerak random atau sembarang dengan kelajuan tetap. Sesuai penemunya, gerak partikel-partikel gas dan zat cair ini dinamkan Gerak Brown. Baca juga: Sistem iklim Koppen A, B, C, D dan E
Bagaimanakah susunan dan gerak partikel pada aneka macam wujud?
 Zat Padat Pada zat padat, partikel-partikel saling berdekatan dalam suatu susunan yang terstruktur dan diikat cukup besar lengan berkuasa oleh gaya tarik-menawan antar partikel tersebut. Partikel-partikel bisa bergetar dan berputar di tempatnya namun tidak bebas untuk mengganti kedudukannya. Inilah yang menimbulkan zat padat mempunyai volume dan bentuk yang tetap. 

Pada aneka macam bahan padat, partikel-partikel tersusun dengan suatu acuan tertentu. Pola tertentu dari susunan partikel zat pada dinamakan kristal. Baca juga: Ciri tanah podzolik yang unik
Coba kamu ambil sebatang kapur tulis lalu kamu potong kapur itu menjadi dua potong Teori Partikel Zat
Kristal padat
Zat Cair Dalam zat cair, jarak antar partikelnya lebih jauh dibandingkan dengan zat padar. Partikel-partikel zat cair mampu berpindah-pindah tetapu tidak mudah meninggalkan kelompoknya. Dengan kata lain, zat cair mampu mengalir. Hal ini alasannya adalah gaya tarik-menarik yang mengikat partikel-partikel zat cair tidak sekuat pada partikel zat padat. 

Gaya ini mengikat partikel-partikel zat cair tetap pada kelompoknya tetapi zat cair mengalir untuk mengambil bentuk sesuai dengan wadahnya. Kaprikornus dengan teori partikel mampu diterangkan mengapa zat cair mempunyai volume tetap namun bentuknya gampang berganti.
Coba kamu ambil sebatang kapur tulis lalu kamu potong kapur itu menjadi dua potong Teori Partikel Zat
Bentuk zat cair mengikuti wadah
Zat Gas Dalam gas, jarak antar partikel sangat berjauhan sehingga gaya tarik menarik mampu diabaikan. Partikel-partikel bebas untuk bergerak dalam wadahnya. Partikel gas bergerak sungguh cepat dan bertumbukkan satu sama lain dan juga bertumbukkan dengan dinding wadahnya. 

Inilah yang mengakibatkan gas memiliki tekanan. Dengan teori ini maka dapat diterangkan mengapa gas mempunyai volume tidak tetap dan dengan cepat mengisi wadah yang ditempatinya. Baca juga: Perambatan panas di permukaan bumi