Blogger Jateng

Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic)

Konsep tektonik lempeng ini ialah pengembangan dari Continental drift theory yang dikemukkaan Alfred Wegener. Konsep tektonik lempeng menjelaskan bahwa kulit bumi tersusun atas beberapa lempeng yang bergerak satu sama lain di atas astenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau 100 km/10 juta tahun.
Teori ini didukung oleh data hasil penelitan geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, pendugaan plaeontologi dan pemboran laut dalam. Lempeng kulit bumi terdiri dari lempeng benua dan lemepng samudera yang punya karakteristik berlawanan. 

Bila dua lempeng saling mendekat maka lazimnya lempeng samudera akan ditekuk oleh lempeng benua hingga jauh ke dalam lapisan astenosfer sepanjang jalur miring bergempa yang diketahui dengan jalur Benioff.
Gejala penyusupan lempeng samudera ke dalam lempeng benua disebut tumbukan tipe Cordilera atau zona penunjaman (Subduction zone). Kadang dijumpai lempeng samudera yang bergerak mendekati lempeng benua dan seperti tersesar-sungupkan. 

Gejala tumbukan ini disebut tipe Titian atau zona pembumbungan (Obduction zone). Proses penunjaman aan menciptakan jalur gunung api atau jalur magmatik sedangkan proses pembumbungan tidak menghasilkan gunung api.
Konsep tektonik lempeng ini merupakan pengembangan dari  Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic)
Peta Lantai Samudera
Proses pemekaran yang disebabkan oleh pergerakan arus konveksi bisa terjadi di benua dan di samudera. Pemekaran ini disebut dengan rifting sedangkan spreading dikenal selaku pemekaran lantai samudera dan keduanya menghasilkan punggungan tengah (ridge). 

Di samudera akan membentuk punggungan tengah samudera atau mid ocean ridge yang merupakan proses pembentukkan kerak samudera baru. Proses konveksi ini menimbulkan lempeng samudea pecah dan bergerak saling menjauh.
Selain itu ada kalanya lempeng tektonik bergerak saling berpapasan atau transform. Gerak semacam ini akan menciptakan suatu garis patahan/sesar dengan morfologi perbukitan di sekeliling batas pensesaran. 
Teori tektonik lempeng timbul sehabis adanya banyak sekali survei samudera yang menghidangkan cukup data untuk dijadikan materi pembuat peta topografi regional yang meneliti wacana dasar samudera. 

Adanya gerakan lempeng tektonik ini membuktikan bahwa bumi bersifat dinamis yang dibuktikan dengan adanya pergerakan, pergantian dan perubahan lempeng yang menghasilkan bentukan di permukaan bumi berbentukpegunungan, daerha lipatan, patahan dan kubah. 

Gambar: qzprod.files.wordpress.com