Blogger Jateng

Menjadi Guru Gaul dan Berkharisma

Menjadi guru memang pilihan beberapa orang ketika ini. Namun anda mesti tahu bahwa tidak semua guru itu dapat berhasil dalam menggeluti profesinya. Mengapa demikian?. 

Karena dikala ini guru dituntut untuk mempunyai beberapa kemampuan khusus yang tidak mampu dimiliki orang lain. Makara pada kesempata ini aku hanya berbagai sedikit pengalaman perihal bagaimana menjadi guru gaul dan berkharisma.
Menjadi guru yang berkharisma memang mudah-gampang susah.  Ingat bahwa guru yang terbaik ialah dia yang selalu dirindukan kehadirannya oleh belum sampaumur di sekolah. Nah semoga kita selalu dirindukan oleh anak-anak, maka kita butuh bekal ilmu yang mumpuni. 

Jangan hingga kita selaku guru bukannya dihormati malah dibully siswa dan direndahkan martabatnya oleh belum cukup umur. Ini adalah hasil pengalaman aku selaku guru selama 6 tahun lebih.
1. Gaya Berpakaian Pernah dengar "don't judge book by the cover"?, Itu tidak berlaku bagi aku dan akan diganti dengan "cover reflect inner".  Siswa sangat bahagia bila menyaksikan tampilan guru nya itu rapi, bersih dan tidak urakan. Pentingkah gaya berpakaian itu?. Sangat penting, sebab ini akan menampilkan image anda itu sendiri. Belajarlah memadukan warna baju dengan celana, dasi, kaus kaki hingga sepatu. Semua ada ilmunya.
Sekarang bukan zamannya guru itu masbodoh akan performa. Tidak perlu harus beli yang mahal yang penting bersih, lezat dilihat dan rapi. Janganlah misalnya kita menggunakan baju merah lantas sepatunya putih, niscaya tidak make sense bukan?. Terlihat kontras.
Saya dahulu pernah mengikuti pembinaan tata pakaian di Jakarta, dan sehabis aku praktikkan memang orang lain menjadi respect terhadap saya. Dulu aku tika mempedulikan performa sama sekali namun saat ini setelah punya ilmunya maka lain lagi ceritanya. Jadilah guru yang modis, jangan kalah sama artis.
Menjadi guru memang pilihan beberapa orang saat ini Menjadi Guru Gaul dan Berkharisma
Piss,,,
2. Gaya Komunikasi Komunikasi memerankan peranan penting bagi seorang guru. Tidak semua guru punya kesanggupan public speaking yang cantik. Perlu latihan berulang-ulang dan membaca banyak literasi. Seorang guru yang bagus yakni seorang presenter yang tangguh. 

Makara anak akan terkagum-kagum kalau melihat gaya komunikasi guru yang manis, lugas, simple dan tertata. Untuk menerima kemampuan tersebut, aku pun sempat mengikuti training public speaking di Jakarta meski berbayar. 

Namanya ilmu, tidak ada yang gratis to?. Kan ujung-ujungnya buat kesuksesan anak ajar kita juga. Saya pernah punya teman seorang guru yang mengeluh terus alasannya adalah selalu dianggap enteng muridnya. Setelah saya perhatikan memang gaya komunikasinya masih lemah dan perlu ditingkatkan. 
3. Humoris
Anak jaman sekarang sangat bahagia jikalau gurunya humoris. Kaprikornus komedian dong?. Ya namanya belum akil balig cukup akal kan adakalanya jenuh saat di kelas, jadi bila kita punya kesanggupan stand up comedy sedikit pasti ini menjadi nilai tambah. Tapi tetap gaya bercanda kita mesti tepat dan tidak menyakiti seseorang. P
ernah satu dikala saya punya teman seorang guru yang sangat kaku, di kelas kaya robot dan siswa tidak pernah sekalipun tertawa, tegang. Memang mungkin gaya mengajar ia seperti itu, tetapi di masa kini ini kesanggupan humor menjadi nilai plus bagi seorang guru. 
4. Inovatif Pada dasarnya guru sama dengan siswa yaitu seorang pemelajar. Bagaimana anak mau mencar ilmu bila gurunya apatis tidak mau membuatkan diri. Luangkanlah waktu senggang untuk berinovasi menciptakan pembelajaran di kelas. Anda bisa berdiskusi antar guru secara kolaboratif contohnya.
Saya sendiri bukan seorang guru yang "pergi, ngajar, ngoreksi, pulang". Jika demikian maka ilmu yang saya punya hanya itu-itu saja tidak meningkat . Jadi saya luangkan waktu untuk membaca, menulis lewat blogging untuk mengasah skill lain. 

Lewat blogging ini pula saya mampu meraih banyak sekali penghargaan mulai level propinsi sampai nasional. Sekarang aku sedang menjajal mempublikasikan naskah buku pelajaran Geografi. Jadi carilah ilmu lain yang nantinya mampu menjadi pandangan baru bagi siswa di kelas. Mereka akan bahagia melihat guru nya yang berprestasi.   5. Gaul Jika dahulu ada ungkapan ustad gaul maka sekarang guru juga mesti gaul. Bagaimana menjadi guru gaul itu?. Ya bangunlah relasi antar guru sebanyak mungkin salah satunya melalui menulis atau blogging. Saya sendiri sudah banyak sahabat-teman ILMUGURU se Indonesia yang memfollow blog saya. 

Dengan demikian akan terjalin hubungan silaturrahim antar guru. Selain itu kita mampu berdiskusi satu sama lain. Menulis bagi seorang guru akan mengembangkan kompetensinya. 
Itulah sedikit pengalaman bagaimana menjadi guru yang gaul dna berkharisma. Jika seorang guru telah punya kharisma maka aku jamin tidak ada anak-anak yang menolak kehadiran anda di sekolah.