Blogger Jateng

Garis Isotim dan Isodapen Teori Weber

Kali ini aku akan membahas sedikit tentang desain isotim dan isodapen dalam Teori Lokasi Weber. Weber dalam menyusun teori the least cost location juga sama seperti Christaller adalah melaksanakan penyederhanaan dalam membayangkan bentang alam (homogen dan flat atau datar). Selain itu mereka juga mengesampingkan perhitungan upah buruh dan jangkauan pemasaran buatan.  

Baca juga: 
Klasifikasi kota berdasarkan fungsinya
Definisi ruang, tempat dan lokasi
Namun hal yang terkait materi mentah beliau bedakan antara jenis yang keterdapatannya terbatas atau di lokasi tertentu misal batubara, bijih emas, minyak bumi dan sumber daya yang terletak di mana saja seperti air dan tanah. 

Bahan baku yang terbatas harus dikerjakan eksplorasi apalagi dahulu sementara yang tidak terbatas tidak begitu sukar ditmeukan.
Perumusan ongkos terendah menampung pikiran bahwa aktifitas buatan (pabrik atau perjuangan) lokasinya mesti di daerah yang memungkinkan terbentuknya overall transport cost yang minimal. Dalam gambar di bawah ada satu lokasi bahan mentah serta pasar tunggal M. 

Dengan fikiran bahwa biaya angkut per unit beban itu sama maka ongkos-nya dari titk bahan mentah masing-masing dalam hal ini R bisa dilukiskan isotim (garis hitam melingkar putus-putus) yang konsentris dengan jarak yang sama. 

Masing-masing isotim menawarkan lokasi dari titik-titik dimana biaya angkutanke sana angka nya sama. Biaya angkut total mampu dihitung dengan cara menghitung nilai dari isotim yang saling beririsan (warna merah). Baca juga: Potensi air tanah dalam dan permukaan
Kali ini saya akan membahas sedikit tentang konsep  Garis Isotim dan Isodapen Teori Weber
Isotim dan Isodapen
Garis penghubung titik-titk dengan total ongkos transportasi yang serupa dinamakan isodapen. Garis ini membatasi cost gradient (derajat naiknya biaya) bagi komoditas. Sebenarnya dengan pendekatan tadi, Weber melaksanakan kesalahan alasannya adalah beliau melebihkan arti atau pentingnya transport cost. Baca juga: Geografi Catalonia Spanyol
Setelah disadari, lalu muncullah penyesuaian segitiga lokasinya. Salah satu faktor pendorong perjuangan pembiasaan yaitu berbedanya labour cost, sehingga tempat yang berisi tenaga kerja murah mampu menjadi argumentasi didirikannya pabrik di daerah tersebut. Dengan kata lain pabrik dapat saja terpengaruhi untuk mendirikan usaha di lokasi titik upah minimum.