Blogger Jateng

Fenomena Pasang Surut Air Laut

Perhatikanlah gambar 1 di bawah, ada sebuah pelabuhan dengan kapal-kapal bersandar di pinggirnya. Pada gambar atas nampak air laut sedang naik dan kapal bisa bersandar. Peristiwa itu dinamakan sebagai pasang. 

Pada gambar bawah tampak air maritim turun sehingga kapal tidak bisa bersandar di pelabuhan. Peristiwa itu dinamakan surut. Dengan begitu pasang dan surut adalah peristiwa naik dan turunnya permukaan air bahari. 
 Pada gambar atas nampak air laut sedang naik dan kapal bisa bersandar Fenomena Pasang Surut Air Laut
Pasang bahari memiliki kegunaan untuk kapal bersandar
Apa penyebab pasang surut bahari? Penyebab utama pasang dan surut air laut yakni gravitasi bulan walaupun gravitasi Matahari juga memengaruhinya. Ini alasannya jarak Bulan ke Bumi (385 ribu km) atau lebih erat dari jarak Matahari ke Bumi (150 juta km). Pada ketika Bumi ditarik oleh gravitasi Bulan, air lebih mudah ditarik daripada daratan.
Perhatikan gambar di bawah. Titik A berjarak paling erat dengan Bulan. Maka air di A akan mengalami gaya tarik bulan yang terbesar dan air laut di A ditarik mendekati Bulan. Ini menghasilkan pasang di A. 

Air Laut yang berada pada sisi yang bertentangan yaitu B berjarak paling jauh ke Bulan. Ini menyebabkan air di B mengalami gaya tarik Bulan yang paling kecil dan air bahari di B menjauhi Bulan. Ini menghasilkan pasang di B. Dalam tempat antara A dan B adalah D dan C mengalami surut alasannya massa airnya kesengsem ke A dan B.
 Pada gambar atas nampak air laut sedang naik dan kapal bisa bersandar Fenomena Pasang Surut Air Laut
Pasang bahari alasannya gravitasi bulan
Anggaplah dalam satu hari posisi Bulan tetap, maka selama Bumi berotasi satu kali dalam porosnya, sebuah lokasi akan secara berurutan menempati kedudukan A-D-B-C. Ini mempunyai arti dalam satu kali rotasi atau satu hari sebuah daerah akan mengalami 2 kali passang (kedudukan A dan B) dan dua kali surut (kedudukan D dan C). Urutannya yakni pasang-surut-pasang-surut. Dengan begitu dalam dua pasang selalu ada satu kali surut.
Mengapa ada pasang besar dan pasang kecil? Walaupun pasang sebab gravitas matahari hanya 5/11 kali pasang sebab gravitasi bulan, tetapi campuran kedua gravitasi ini mampu menciptakan pasang besar dna pasang kecil. Perhatikan gambar di bawah!, pasang besar terjadi saat bulan dan matahari menciptakan gaya tarik atau gravitasi yang segaris (gambar b). 

Pasang ini disebut selaku pasang putnama atau pasang perbani (spring tides). Nampak bahwa pasang besar terjadi saat bulan purnama dan bulan baru/perbani. Baca juga: Genesa batuan beku
Pasnag kecil terjadi ketika Bulan dan Matahari menghasilkan gaya gravitasi yang saling tegak lurus. Pasang ini disbebut pasnag neap (neap tides). Nampak bahwa pasan kecil terjadi pada saat kuartil permulaan atau pada saat kuartil simpulan.  Pada gambar atas nampak air laut sedang naik dan kapal bisa bersandar Fenomena Pasang Surut Air Laut
Apa manfaat pasang surut air bahari? Antara dua pasang terjadi surut dan pada ketika tersebut, air maritim turun sehingga sebagian pantai menjadi kering. Perbedaan tinggi permukaan air bahari antara pasang dan surut kadnag-kadang cuma 3 meter di laut terbuka. 

Namun pada beberapa tempat, khususnya di selat sempit dan muara sungai, perbedaan tinggi permukaan air maritim bisa meraih 16 meter dan bisa dimanfaatkan selaku pembangkit listrik. Baca juga: Beda erupsi magmatik dan non magmatik
Beberapa manfaat pasang-surut air bahari diantaranya: 1. Memudahkan kapal berlabuh dan berlayar. Di dermaga yang agak dangkal, kapal laut dapat berlayar dan berlabuh pada ketika pasang. 2. Mengendapkan garam di tepi pantai. Saat pasang, air bahari dapat mengisi petak-petak lahan garam. Setelah surut air bahari yang mengandung garam akan tertinggal dan menguap sehingga yang tersisia adalah kristal garam. 3. Pesawahan pasang-surut. Di pesawahan tipe ini, digali jalan masuk-terusan untuk menampung air laut ketika terjadi pasang sehingga tidak menggenangi pesawahan.  4. Pembangkit listrik. Beda ketinggian antara pasng dan surut air akan menciptakan energi memiliki potensi yang mampu diubah menjadi energi untuk menggerakkan turbin. Turbin ini nantinya akan menggerakan generator sehingga menciptakan listrik. Baca juga: Karakter gunung api di Indonesia

Gambar: www.vims.edu, slidehsare