Malam tadi saya nonton pertarungan Persib Bandung vs Persiba Balikpapan. Sebagai warga Jawa Barat penggemar bola tentu aku mendukung Persib Bandung. Namun di postingan ini aku terpesona mengulas satu pemain muda yang akan menjadi bintang baru Indonesia yaitu Febri Haryadi.
Pemain berusia 20 tahun jebolan PON Jabar kemarin ini menjadi buah bibir Indonesia dan dunia ketika ini dengan skillnya yang hebat. Saya baru dua kali melihat Febri bermain bagi Persib Bandung. Dalam dua pertandingan tersebut aku melihat pemain ini memiliki bakat yang andal dan jika terus dibina mampu menjadi superstar sepakbola Indonesia.
Usianya gres 20 tahun, tetapi aku menyaksikan skill driblling, passing, stop ball, visi bermain dan cara ia lewat musuh diatas rata-rata pemain lain. Saya melihat gaya main Febri seperti Eden Hazard di Chelsea. Saat lawan Persiba kemarin, beberapa kali ia berhasil mendrible bola dan membuka suatu denah penyerangan dengan baik. Ini pasti modal berguna bagi timnas Indonesia yang sekarang sedang mencari prestasi.
PSSI mesti bisa membina bakat luar biasa Febri semoga dia menjadi motor timnas. Bayangkan saja bila Febri di kanan dipasangkan dengan Rizki Ripora di kiri (dua duanya punya kecepatan dan dribble di atas rata-rata) kemudian di tengah selaku playmaker ada Evan Dimas yang visi bermainnya sungguh bagus. Tentu permainan akan menjadi hidup dan tidak seperti biasanya, bola dari belakang oper pribadi ke depan tanpa ada denah dari belakang ke tengah dan ke depan. Berikut salah satu drive Febri saat lawan Perisba kemarin. Saat bermain di lapangan, Febri Haryadi memiliki iman diri yang tinggi. Ia tidak pernah diam dan senantiasa bergerak membuka ruang. Inilah yang sejatinya harus dilakukan pemain di kurun sepakbola terbaru. Saya melihat ketika ia mengoper bola saja, beliau langsung berlari supaya menerima one two pass dari rekannya. Ini tentu teknik dasar yang sering dijalankan pemain dunia untuk melalui musuh kalau dribbling sudah tidak memungkinkan. Ini yakni visi, kecerdasan ruang dalam bermain bola modern.
Saya harap talenta-bakat pesepakbola terpelajar lain di Indonesia bermunculan semoga timnas kita kian kuat dan berprestasi. Masyarakat Indonesia pasti telah menunggu skill Febri bareng Evan Dimas, Rizki Ripora dkk di timnas untuk mengacak-acak pertahanan lawan. Jika kemampuannya diasah terus menerus, bukan mustahil ia mampu bermain di level internasional, seperti Eropa contohnya.
Pemain berusia 20 tahun jebolan PON Jabar kemarin ini menjadi buah bibir Indonesia dan dunia ketika ini dengan skillnya yang hebat. Saya baru dua kali melihat Febri bermain bagi Persib Bandung. Dalam dua pertandingan tersebut aku melihat pemain ini memiliki bakat yang andal dan jika terus dibina mampu menjadi superstar sepakbola Indonesia.
Usianya gres 20 tahun, tetapi aku menyaksikan skill driblling, passing, stop ball, visi bermain dan cara ia lewat musuh diatas rata-rata pemain lain. Saya melihat gaya main Febri seperti Eden Hazard di Chelsea. Saat lawan Persiba kemarin, beberapa kali ia berhasil mendrible bola dan membuka suatu denah penyerangan dengan baik. Ini pasti modal berguna bagi timnas Indonesia yang sekarang sedang mencari prestasi.
PSSI mesti bisa membina bakat luar biasa Febri semoga dia menjadi motor timnas. Bayangkan saja bila Febri di kanan dipasangkan dengan Rizki Ripora di kiri (dua duanya punya kecepatan dan dribble di atas rata-rata) kemudian di tengah selaku playmaker ada Evan Dimas yang visi bermainnya sungguh bagus. Tentu permainan akan menjadi hidup dan tidak seperti biasanya, bola dari belakang oper pribadi ke depan tanpa ada denah dari belakang ke tengah dan ke depan. Berikut salah satu drive Febri saat lawan Perisba kemarin. Saat bermain di lapangan, Febri Haryadi memiliki iman diri yang tinggi. Ia tidak pernah diam dan senantiasa bergerak membuka ruang. Inilah yang sejatinya harus dilakukan pemain di kurun sepakbola terbaru. Saya melihat ketika ia mengoper bola saja, beliau langsung berlari supaya menerima one two pass dari rekannya. Ini tentu teknik dasar yang sering dijalankan pemain dunia untuk melalui musuh kalau dribbling sudah tidak memungkinkan. Ini yakni visi, kecerdasan ruang dalam bermain bola modern.
Saya harap talenta-bakat pesepakbola terpelajar lain di Indonesia bermunculan semoga timnas kita kian kuat dan berprestasi. Masyarakat Indonesia pasti telah menunggu skill Febri bareng Evan Dimas, Rizki Ripora dkk di timnas untuk mengacak-acak pertahanan lawan. Jika kemampuannya diasah terus menerus, bukan mustahil ia mampu bermain di level internasional, seperti Eropa contohnya.