Pengairan atau irigasi ialah salah satu faktor penting dalam aktivitas pertanian. Irigasi menurut sejarahnya telah dikenali sejak peradaban manusia zaman dahulu dan yang paling renta adalah di Mesir, Cina dan Mesopotamia.
Keberadaan sungai besar mirip Nil, Eufrat, Tigris dan Yangtze membuat irigasi mulai diciptakan untuk mengairi lahan pertanian warga. Inilah kunci peradaban era lalu yang sangat luar biasa.
Prinsip dasarnya, irigasi dilaksanakan dengan cara menciptakan jalan masuk air dari sumber mirip danau atau sungai menuju lahan pertanian. Di zaman terbaru ini teknologi irigasi pertanian sudah meningkat pesat. Setidaknya ada empat jenis irigasi yang sering dipakai dikala ini:
Baca juga:
11 jenis awan gres di dunia yang unik
Apa itu hot spot island di tengah lautan?
Keuntungan multiple cropping pertanian
1. Irigasi permukaan (surface irrigation) Irigasi ini adalah tipe irigasi paling antik dan pertama dikerjakan insan. Caranya dilakukan dengan cara mengambil air pribadi dari sumber air yang terdekat kemudian disalurkan ke lahan memakai terusan pipa/saluran dan nantinya air akan meresap sendiri ke dalam Tanah. Irigasi ini paling umum digunakan oleh petani di Indonesia ketika ini alasannya adalah metodenya paling sederhana.
2. Irigasi bawah (sub surface irrigation) Irigasi tipe ini hamper sama dengan irigasi permukaan tetapi bedanya, air disalurkan pribadi ke dalam zona akar flora dengan memakai pipa atau kanal tertentu. Nantinya air akan masuk ke tempat akar dan diserap sendiri. Baca juga: Ciri dan bentuk ganggang hijau
3. Irigasi tetes (drip irrigation) Irigasi tipe ini adalah system irigasi dengan menggunakan pipa atau selang menuju tumbuhan. Nantinya dengan tekanan tertentu air akan mengalir dan menetes keluar dan biarkan meresap sendirinya ke dalam Tanah.
4. Irigasi pancaran (sprinkle) Merupakan tipe irigasi paling modern dengan cara menyalurkan air bertekanan dan nantinya menyebar mirip hujan ke semua lahan. Pancaran air tersebut dikontrol otomatis dengan mesin atau manual. Sistem ini banyak digunakan di Negara maju seperti AS, Selandia Baru dan Australia. Irigasi ini juga banyak digunakan untuk pemupukan. Baca juga: Konsep morfologi dalam geografi
Keberadaan sungai besar mirip Nil, Eufrat, Tigris dan Yangtze membuat irigasi mulai diciptakan untuk mengairi lahan pertanian warga. Inilah kunci peradaban era lalu yang sangat luar biasa.
Prinsip dasarnya, irigasi dilaksanakan dengan cara menciptakan jalan masuk air dari sumber mirip danau atau sungai menuju lahan pertanian. Di zaman terbaru ini teknologi irigasi pertanian sudah meningkat pesat. Setidaknya ada empat jenis irigasi yang sering dipakai dikala ini:
Baca juga:
11 jenis awan gres di dunia yang unik
Apa itu hot spot island di tengah lautan?
Keuntungan multiple cropping pertanian
1. Irigasi permukaan (surface irrigation) Irigasi ini adalah tipe irigasi paling antik dan pertama dikerjakan insan. Caranya dilakukan dengan cara mengambil air pribadi dari sumber air yang terdekat kemudian disalurkan ke lahan memakai terusan pipa/saluran dan nantinya air akan meresap sendiri ke dalam Tanah. Irigasi ini paling umum digunakan oleh petani di Indonesia ketika ini alasannya adalah metodenya paling sederhana.
Irigasi Permukaan |
Irigasi bawah |
Irigasi tetes |
Irigasi pancaran |