Blogger Jateng

Soal UN Geografi Tersulit: Konsep, Jagat Raya, Peta dan Pewilayahan

Kemarin aku ikut MGMP Geografi Kota Bekasi alasannya memang ada ajakan dari pak ketua. Memang agak sedikit memberatkan alasannya dilaksanakan di hari Sabtu yang ialah hari libur. Acara dimulai pada jam 8 pagi, tetapi saya terlambat datang jam 11 siang karena harus nunggu ibu negara dulu beres pulang ngajar. 
Baca juga:
Pembahasan SBMPTN Geografi 2015
Contoh soal HOTS geografi
  MGMP kemarin membahas beberapa acara diantaranya rencana aktivitas lapangan ke Karangsambung dan Dieng dan memeriksa soal sulit UN Geografi. Dari semua mapel UN memang geografi nilainya paling buruk diantara seluruhnya. Dari hasil evaluasi memang ada beberapa aspek penyebab. Baca juga: Soal pendekatan geografi dan jawabannya
Menurt hasil data kemdikbud, bahan UN Geografi yang paling sulit dikuasai siswa yakni tentang desain geografi, jagat raya, peta dan pewilayahan. Kita akan diskusikan satu persatu nanti. Namun ada satu desain lain yang penting adalah wacana kesempatansoal High Order Thinking atau HOT. Soal ini ialah soal yang membutuhkan beberapa tahapan berfikir sebelum mejawab. Dan soal tipe tersebut ada pada kompetensi dasar yang saya sebutkan di judul artikel ini. Baca juga: Cara menjawab soal rancangan geografi Kemarin saya ikut MGMP Geografi Kota Bekasi karena memang ada undangan dari pak ketua Soal UN Geografi Tersulit: Konsep, Jagat Raya, Peta dan Pewilayahan Sebagai pola misalnya wacana soal Titik Henti. Apakah itu termasuk soal HOT?. Ternyata itu bukan tergolong alasannya siswa hanya diminta untuk mengaplikasikan rumus saja bukan?. Itu ialah soal tipe aplikasi. Contoh soal HOTS ialah tentang rancangan geografi, dimana anak harus membaca dahulu sebuah teks, setelah membaca maka anak mesti memperoleh keyword yang masuk/tepat. Inilah yang sulit dan disebut Tahapan Berfikir Tinggi. Baca juga: Geografi kota Yerusalem
Memang anak mesti membiasakan diri melaksanakan soal ini berkali-kali dan jangan hingga terjebak. Namun memang diluar itu semua, sebetulnya aku sedikit meragukan beberapa pola soal geografi sebab jawabannya mampu dilihat dari perspektif siswa masing-masing. Kalau siswa menjawab A alasannya adalah argumentasi A maka yang buat soal pasti bisa saja menjawab B karena alasan B. Inilah kekurangan dari tata cara soal pilihan ganda. Benar atau tidak ya tentunya pembuat kunci yang berkuasa. Padahal siswa harus diberikan kebebasan berfikir dan berpendapat. Makanya saya lebih menyukai soal uraian dibandingkan dengan PG. Dari soal uraian mampu dilihat kesanggupan evaluasi, daya juang dan psikologinya alasannya semua kalimat yang ditulis anak bisa dianalisa. Baca juga: Soal UN Inderaja dan SIG
Gambar: dn2.theweek.co.uk