Ada dua dikotomi dalam klasifikasi suatu negara adalah negara maju dan negara meningkat . Lantas apa perbedaan contoh pengembangan kedua negara tersebut?.
Secara biasa model pengembangan tempat di negara berkembang lebih menekankan pada sektor agraris adalah upaya pengolahan sumber daya alam secara eksklusif seperti pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan.
Namun akhir-simpulan sektor industri mulai meningkat namun cuma sebatas manufaktur. Negara-negara meningkat mulai bergerak menuju negara industri.
Negara berkembang kebanyakan masih mengimpor beberapa produk dari negara maju sehingga membuat ketergantungan yang berlebihan. Hasil produksi di sektor agraris juga kian menurun alasannya faktor berikut: 1. Perubaan fungsi lahan dari lahan pertanian ke pemukiman sebab makin pesatnya perkembangan penduduk di perkotaan apalagi kaum administrator. 2. Hasil bikinan di bidang agraris lazimnya bersifat subsisten atau untuk pemenuhan rumah tangga. 3. Sumber daya tambang hanya digali dan djual dalam bentuk mentah sehingga tidak mempunyai nilai tambah bagi pemasukan negara. 4. Banyaknya pinjaman utang luar negeri untuk membangun infrastruktur menimbulkan setiap tahun utang luar negeri naik dan beban penduduk makin berat. 5. Pola pembangunan lebih mengarah pada sisi bisnis tanpa memerhatikan kelestarian lingkungan sehingga timbul sampah dimana-mana, pemukiman kumal dan lainnya.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan industrialisasi meningkat di Indonesia antara lain: 1. bahan mentah banyak tersedia di negara meningkat sehingga negara maju cuma membawa alat saja dari sana. 2. upah tenaga kerja di negara meningkat relatif lebih ekonomis biaya 3. iklim investasi yang mudah di negara tujuan membuat perusahaan abnormal masuk dengan gampang 4. ketidakberdayaan negara dalam menciptakan produk andalan
Pola pembangunan di negara meningkat sepertinya menciptakan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Banyak peraturan investasi yang lebih memihak kaum industri dibandingkan rakyat. Baca juga: demam gosip kemarau dan hujan di Indonesia
Gambar: rmoljakarta.com
Secara biasa model pengembangan tempat di negara berkembang lebih menekankan pada sektor agraris adalah upaya pengolahan sumber daya alam secara eksklusif seperti pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan.
Namun akhir-simpulan sektor industri mulai meningkat namun cuma sebatas manufaktur. Negara-negara meningkat mulai bergerak menuju negara industri.
Negara berkembang kebanyakan masih mengimpor beberapa produk dari negara maju sehingga membuat ketergantungan yang berlebihan. Hasil produksi di sektor agraris juga kian menurun alasannya faktor berikut: 1. Perubaan fungsi lahan dari lahan pertanian ke pemukiman sebab makin pesatnya perkembangan penduduk di perkotaan apalagi kaum administrator. 2. Hasil bikinan di bidang agraris lazimnya bersifat subsisten atau untuk pemenuhan rumah tangga. 3. Sumber daya tambang hanya digali dan djual dalam bentuk mentah sehingga tidak mempunyai nilai tambah bagi pemasukan negara. 4. Banyaknya pinjaman utang luar negeri untuk membangun infrastruktur menimbulkan setiap tahun utang luar negeri naik dan beban penduduk makin berat. 5. Pola pembangunan lebih mengarah pada sisi bisnis tanpa memerhatikan kelestarian lingkungan sehingga timbul sampah dimana-mana, pemukiman kumal dan lainnya.
Pembangunan perumahan elit semakin pesat di perkotaan |
Pola pembangunan di negara meningkat sepertinya menciptakan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Banyak peraturan investasi yang lebih memihak kaum industri dibandingkan rakyat. Baca juga: demam gosip kemarau dan hujan di Indonesia
Gambar: rmoljakarta.com