Berkunjung ke Tasikmalaya, tak lengkap rasanya kalau tidak merasakan masakan khasnya yakni Tutug Oncom. Tutug Oncom atau TO ialah masakan khas Tasik yang melegenda alasannya adalah rasanya yang lezat, murah dan mengeyangkan tentu saja.
Dulu ketika kuliah, TO merupakan kuliner favorit karena harganya yang pas di kantong. Setelah meninggalkan Tasik menuju Banjarmasin kemudian sekarang ke Bekasi, saya jarang sekali mendapatkan masakan yang satu ini.
Untungya pas libur kemarin, aku sempat-sempatkan diri untuk pulang kampung ke Tasikmalaya dan mencicipi kembali Tutug Oncom Tasik. Tutug Oncom ialah masakan khas Sunda yang yang dibuat dari materi dasar oncom yang dicampur dengan nasi hangat. Oncom merupakan olahan kedelai yang diberi ragi hingga berwarna kuning keoranyean lalu digoreng.
Dulu kala, oncom ialah kuliner penduduk miskin alasannya adalah di periode kolonial para masyarakatsetempat sangat kesusahan untuk mendapatkan lauk yang bagus jadi untuk mengatasinya dengan membuat oncom. Namun saat ini oncom menjadi masakan yang dicari para penikmat wisata masakan utamanya yang sedang mendatangi Tasikmalaya bahkan menjadi indentitas Tasik itu sendiri selain bakso tentunya.
Tutug Oncom biasa disajikan dengan gorengan tempe (cipe), bala-bala, atau gehu. Selain itu komplemen toping lainnya adalah asinan, lalap,atau telur dadar. Harga satu porsi nasi TO plus gorengannya tidak hingga 10 ribu coy, murah bukan?.
Bagi yang sedang mengunjungi Tasik, saya berikan satu lokasi warung TO yang terkenal yakni TO Benhil di erat kampus UPI Tasikmalaya. Saya bukan berniat mengiklankan, tetapi memang rasa TO ini sungguh khas dan susah ditandingi. Saya sudah mencoba aneka macam tempat masakan TO tetapi tidak ada yang mampu mengalahkan TO Benhil.
Warung TO ini bukan dari jam 9an sampai jam 12 siang. Anda jangan salah, untuk menerima TO ini harus tiba sebelum duhur sebab sesudah jam tersebut niscaya habis. Cita rasa oncom dengan sambal hejonya sungguh luas biasa di pengecap. Gorengan yang dihidangkan disini adalah tempe cipe dan bala-bala.
Hingga kini TO Benhil masih menjadi warung TO favorit warga dan lokasinya masih sama tidak berganti, mungkin untuk menjaga kekhasannya yaitu warung kaki lima. Selamat berburu masakan Tasikmalaya.
Dulu ketika kuliah, TO merupakan kuliner favorit karena harganya yang pas di kantong. Setelah meninggalkan Tasik menuju Banjarmasin kemudian sekarang ke Bekasi, saya jarang sekali mendapatkan masakan yang satu ini.
Untungya pas libur kemarin, aku sempat-sempatkan diri untuk pulang kampung ke Tasikmalaya dan mencicipi kembali Tutug Oncom Tasik. Tutug Oncom ialah masakan khas Sunda yang yang dibuat dari materi dasar oncom yang dicampur dengan nasi hangat. Oncom merupakan olahan kedelai yang diberi ragi hingga berwarna kuning keoranyean lalu digoreng.
Tutug Oncom Tasik |
Tutug Oncom biasa disajikan dengan gorengan tempe (cipe), bala-bala, atau gehu. Selain itu komplemen toping lainnya adalah asinan, lalap,atau telur dadar. Harga satu porsi nasi TO plus gorengannya tidak hingga 10 ribu coy, murah bukan?.
Bagi yang sedang mengunjungi Tasik, saya berikan satu lokasi warung TO yang terkenal yakni TO Benhil di erat kampus UPI Tasikmalaya. Saya bukan berniat mengiklankan, tetapi memang rasa TO ini sungguh khas dan susah ditandingi. Saya sudah mencoba aneka macam tempat masakan TO tetapi tidak ada yang mampu mengalahkan TO Benhil.
Warung TO Benhil Dadaha Tasik |
Hingga kini TO Benhil masih menjadi warung TO favorit warga dan lokasinya masih sama tidak berganti, mungkin untuk menjaga kekhasannya yaitu warung kaki lima. Selamat berburu masakan Tasikmalaya.