Bumi ini terdiri dari lempengan tektonik yang terus bergerak sebab adanya arus konveksi. Lempeng tektonik bergerak dengan arah relatif dan kalau jika bertumbukan satu sama lain akan menghasilkan gempa. Batas lempeng tektonik di bumi ini terbagi menjadi tiga adalah batas konvergen, batas divergen dan batas transform. Setiap batas mempunyai ciri masing-masing dan bisa diidentifikasi.
Baca juga:
4 kurun pembabakan geologi tampang bumi
Perbedaan batuan beku ekstrusif dan intrusif
Faktor kemajuan kota di Indonesia
Batas Konvergen Batas ini terjadi bila dua lempeng saling bertumbukan baik lempeng benua dengan lempeng benua atau dengan lempeng samudera. Lempeng samudera relatif lebih lemah dibanding lempeng benua sehingga lempeng benua akan menunjam ke bawah lempeng samudera.
Hal ini akan memcicu terbentuknya subduksi lempeng mirip yang terjadi antara lempeng Eurasia dengan lempeng Indo Australia. Jika lempeng benua bertabrakan dengan lempeng benua maka yang terbentuk yakni pegunungan lipatan mirip Himalaya alasannya komposisinya yang sama besar lengan berkuasa. Jadi batas konvergen akan menciptakan beberapa gejala berikut: 1. palung samudera 2. pegunungan api 3. timbunan sedimen atau melange 4. lipatan pegunungan
Batas Divergen Batas ini merupakan kawasan titik lempeng yang saling berjauhan karena adanya magma yang mendesak keluar. Kondisi yang terjadi adalah kerak bumi semakin melebar dan akan menyebabkan terbentuknya samudera baru dan mid ocean ridge atau punggung bahari. Contohnya yaitu Patahan Besar Afrika dan Pematang Samudera Atlantik.
Baca juga: Geologi patahan Lembang Bandung
Batas Transform Batas ini terjadi jikalau dua buah lempeng tektonik saling bergesekan dengan arah menyamping. Fenomena yang timbul di batas ini antara lain sesar dan pegunungan barisan. Contoh Sesar terkenal ialah Sesar Semangko dan Sesar San Andreas. Baca juga: Perbedaan gletser dan gunung es
Semua kawasan batas tumbukkan lempeng merupakan daerah rawan gempa dan mesti diamati oleh masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Gempa di Pidie Jaya Aceh kemarin misalnya merupakan efek dari gerakan sesar Semangko yang tidak diprediksi warga.
Baca juga:
Ayat Quran perihal geografi
Objek formal dan material geografi
Baca juga:
4 kurun pembabakan geologi tampang bumi
Perbedaan batuan beku ekstrusif dan intrusif
Faktor kemajuan kota di Indonesia
Batas Konvergen Batas ini terjadi bila dua lempeng saling bertumbukan baik lempeng benua dengan lempeng benua atau dengan lempeng samudera. Lempeng samudera relatif lebih lemah dibanding lempeng benua sehingga lempeng benua akan menunjam ke bawah lempeng samudera.
Hal ini akan memcicu terbentuknya subduksi lempeng mirip yang terjadi antara lempeng Eurasia dengan lempeng Indo Australia. Jika lempeng benua bertabrakan dengan lempeng benua maka yang terbentuk yakni pegunungan lipatan mirip Himalaya alasannya komposisinya yang sama besar lengan berkuasa. Jadi batas konvergen akan menciptakan beberapa gejala berikut: 1. palung samudera 2. pegunungan api 3. timbunan sedimen atau melange 4. lipatan pegunungan
Batas Konvergen, pic:bbc.uk |
Batas Konvergen, pic: bbc.uk |
Baca juga: Geologi patahan Lembang Bandung
Batas Divergen, pic: socratic |
Batas Transform, pic: socratic |
Baca juga:
Ayat Quran perihal geografi
Objek formal dan material geografi