Setelah geografi periode klasik selsai maka selanjutnya geografi masuk di kala masa pertengahan. Banyak pemuka agama yang menaruh perhatian di bidang geografi pada permulaan kala pertengahan demik kepentingan agama, jual beli dan perang yang dilakukan oleh penyebar agama.
Orang yang mencicipi perlu adanya pengaturan kembali perihal geografi yakni Bernhardus Veranius (1662-1650 SM) dengan menerbitkan buku Geographia Generalis di Amsterdam tahun 1650. Ia berpandangan bahwa terdapat dualisme dalam geografi.
Baca juga:
Langkah-langkah penelitian geografi
Ruang lingkup geografi versi Murphey
Bentukkan hasil sedimentasi yang unik
Di satu pihak geografi mempelajari tentang proses dan fenomena yang bersifat alamiah mirip gempa, erupsi dan hujan. Namun dia juga mempelajari perihal kekerabatan matahari dengan bumi. Di lain pihak lain geografi mempelajari ihwal tanda-tanda sosial dan kebudayaan.
Oleh alasannya adalah adanya dualisme ini Veranius membedakan antara geografi biasa atau geographia generalis dan geografi khusus atau geographia spesialis. Geografi umum bekerjasama dengan gejala alamiah sementara geografi khusus mempelajari kawasan atau daerah yang sifatnya diperoleh dari hasil interaksi antara insan dengan proses alamiah.
Meski bukunya itu cuma membahas wacana geografi biasa saja namun pada kata pengirim buku beliau menyiapkan menulis buku berikutnya tentang geografi regional yaitu suatu perumpamaan yang akan diberikan pada geografi khusus. Namun sayangnya setelah penerbitan bukunya yang petama, Veranius meninggal dunia pada usia 28 tahun. Baca juga: Ciri ganggang hijau dan keuntungannya
Geografi era pertengahan atau geografi zaman Veranius ini ditandai dengan dualisme ganda adalah: geografi biasa dan geografi khusus lalu geografi fisika dan geografi manusia. Meskipun demikian dualisme ini ialah sejalan.
Untuk menyederhanakannya namanya Veranius merekomendasikan biar geografi biasa dan geografi topikal mempelajari komponen-bagian fisikal yang dapat dijelaskan dengan "hukum atau metode" seperti gravitasi, kepler dll, sementara geografi khusus yang mengkaji insan yang sulit diramalkan sebelumnya mesti bersifat deskriptif.
Baca juga:
Perbedaan ascribed, achieved dan assigned status
Geografi regional Eurasia
Konservasi DAS hulu dan hilir
Orang yang mencicipi perlu adanya pengaturan kembali perihal geografi yakni Bernhardus Veranius (1662-1650 SM) dengan menerbitkan buku Geographia Generalis di Amsterdam tahun 1650. Ia berpandangan bahwa terdapat dualisme dalam geografi.
Baca juga:
Langkah-langkah penelitian geografi
Ruang lingkup geografi versi Murphey
Bentukkan hasil sedimentasi yang unik
Di satu pihak geografi mempelajari tentang proses dan fenomena yang bersifat alamiah mirip gempa, erupsi dan hujan. Namun dia juga mempelajari perihal kekerabatan matahari dengan bumi. Di lain pihak lain geografi mempelajari ihwal tanda-tanda sosial dan kebudayaan.
Oleh alasannya adalah adanya dualisme ini Veranius membedakan antara geografi biasa atau geographia generalis dan geografi khusus atau geographia spesialis. Geografi umum bekerjasama dengan gejala alamiah sementara geografi khusus mempelajari kawasan atau daerah yang sifatnya diperoleh dari hasil interaksi antara insan dengan proses alamiah.
Abad Pertengahan Era Pencerahan, pic: engrade.wikis |
Geografi era pertengahan atau geografi zaman Veranius ini ditandai dengan dualisme ganda adalah: geografi biasa dan geografi khusus lalu geografi fisika dan geografi manusia. Meskipun demikian dualisme ini ialah sejalan.
Untuk menyederhanakannya namanya Veranius merekomendasikan biar geografi biasa dan geografi topikal mempelajari komponen-bagian fisikal yang dapat dijelaskan dengan "hukum atau metode" seperti gravitasi, kepler dll, sementara geografi khusus yang mengkaji insan yang sulit diramalkan sebelumnya mesti bersifat deskriptif.
Baca juga:
Perbedaan ascribed, achieved dan assigned status
Geografi regional Eurasia
Konservasi DAS hulu dan hilir