Blogger Jateng

Perkembangan Konsep Region Dalam Geografi

Kalian niscaya galau jika membedakan arti dari region, wilayah, tempat atau daerah?. Sebenarnya belum aada janji tentang definisi region dalam geografi. 

Namun secara lazim kawasan mampu diartikan selaku potongan permukaan bumi yang dapat dibedakan karakteristiknya dari daerah di sekitarnya. 

Berkaitan dengan hal karakteristik dari kawasan di sekitarnya, permukaan bumi mampu disebut wilayah pertanian bila semua semua petani di tempat tersebut mempunyai sebidang tanah dengan luas tertentu, menanam tanahnya dengan komoditas tertentu dan memiliki alat pertaniannya. Baca juga: Sumber daya alam pulau Jawa
Sebenarnya terdapat banyak perumpamaan yang serupa dengan wilayah seperti propinsi, divisi, zona, jalur, distrik, prefektur dan yang lain yang seluruhnya digunakan oleh ahli geografi untuk memberikan hierarki tertentu dalam suatu wilayah permukaan bumi. Baca juga: Fenomena el nino dan la nina
Perkembangan rancangan daerah mempunyai sejarah yang panjang. Meski demikian penyajiannya secara sistematik baru dimulai sejak periode ke 19 ialah manakala jago geografi berpendapat bahwa unit politik merupakan dasar yang belum cukup untuk menggambarkan sebuah wilayah alasannya jago-mahir geografi kala itu lebih mengutamakan kepada elemen alamiah. 
Kalian pasti bingung jika membedakan arti dari region Perkembangan Konsep Region Dalam Geografi
Pengaruh kutub kemajuan,
Disamping penggolongan ini terdapat penggolongan kawasan yang didasarkan pada kenampakan tunggal (single feature) mirip kenampakan iklim vegetasi atau fauna. Koppen misalnya membagi wilayah iklim di bumi menurut tolok ukur suhu dan curah hujan.  

Natural region dan single region mirip disebutkan di atas ialah rancangan kawasan sebelum Perang Dunia I. Selama PD I dan PD II desain tersebut terus meningkat . 

Konsep ihwal single feature region yang semula menggolongkan seluruh permukaan bumi menjadi beberapa kawasan, setelah PD I lebih memusatkan perhatiannya terhadap penggolongan ke dalam daerah-kawasan untuk sebagian permukaan saja mirip pembagian terstruktur mengenai iklim Thornthwaite dan klasifikasi wilayah fisiografi Fenneman. Baca juga: Tipe lava gunung api
Klasifikasi wilayah lain muncul di tahun 1937 dikala Geographical Association menerbitkan laporan mengenai penjabaran wilayah dan membedakan antara klasifikasi wilayah berdasarkan jenis (generic region) dan pembagian terstruktur mengenai kawasan menurut kekhususannya (specific region). Klasifikasi daerah menurut jenisnya lebih menekankan pada jenis sesuatu daerah mirip daerah iklim, daerah pertanian, wilayah vegetasi dan kawasan lain. 

Sementara penjabaran kawasan berdasarkan kekhususannya ialah kawasan tunggal, memiliki ciri geografi yang khusus yang khususnya diputuskan oleh lokasinya dalam kaitannya dengan tempat lain mirip kawasan Asia Tenggara, daerah Timut Tengah. Baca juga: Pengaruh vulkanisme bagi kehidupan 
Konsep yang lain ialah wilayah seragam (uniform region) dan kawasan nodus (nodal region). Pada wilayah seragam terdapat keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu seperti daerah pertanian dimana terdapat keseragaman atau kesamaan antara petani atau tempat pertanian dan kesamaan ini menjadi sifat yang dimiliki oleh komponen-bagian yang membentuk daerah. Baca juga: Ekosistem bioma air tawar
Wilayah nodus adalah sebuah kawasan yang dalam banyak hal dikontrol oleh beberapa sentra kegiatan yang dihubungkan oleh jalan yang melingkar. Oleh kesannya kawasan nodus terdapat definisi tentang kaitan fungsional antara sentra-sentra acara atau disebut juga functional region. Wilayah fungsional ini menjadi landasan dari lahirnya teori geografi ekonomi.

Baca juga:
Soal desain geografi dan cara jawabnya
Contoh soal HOTS geografi di UN