Blogger Jateng

Menghitung Contour Interval Peta Topografi

Peta topografi ialah peta yang menggambarkan kenampakan fisiografis dalam dalam bentuk ketinggian. 

Salah satu ciri khas dari peta topografi yakni adanya garis kontur. Garis kontur yakni garis yang menunjukkan ketinggian yang serupa pada peta. Ciri khas garis kontur diantaranya yakni:
1. tidak berpotongan satu sama lain. 2. semakin rapat maka menandakan kawasan terjal. 3. makin lebar pertanda semakin tempat landai.
Baca juga: Jenis-jenis proyeksi peta dalam kartografi
Selisih ketinggian antara garis kontur satu dengan yang lain dinamakan contour interval (Ci). Untuk menentukan Ci maka dipakai rumus berikut: Baca juga: Taksonomi tanah USDA Keterangan: 2.000 ialah angka konstanta yang ialah rata-rata ketinggian relief di Indonesia.

Baca juga:
Mengenal sistem ukuran satuan astronomi
Faktor cuaca sebuah kawasan bisa beda-beda

Contoh penerapan: Terdapat suatu peta kontur dengan skala 1:1.000. Berapakah nilai Ci nya?. Jawab: Ci = 1/2.000 x 1.000 = 0,5 meter
Dalam soal UN lazimnya muncul soal ihwal pemahaman peta topografi dan siswa diminta untuk memilih nilai kontur nya mirip pada gambar berikut ini: Jika jarak A - B = 3 cm, dan A – C = 5 cm kemudian A berada pada ketinggian 915 m sedangkan C pada ketinggian  965 m. Maka ketinggian B dengan jenis vegetasi budidaya sesuai dengan gambaran gambar di bawah adalah?
Untuk melakukan soal ini saya tidak pakai rumus, tetapi pakai akal matematik saya saja. Jawabnya mirip ini.... Baca juga: Sebaran Daerah Rawan Gempa Indonesia
Mau pembahasan lengkap rumus-rumus geografi di youtube?. Subscribe ya!

Jarak A - C = 5 cm Selisih kontur A -C = 965 - 915 = 50 m (jadi Ci = 50 m) 50 (Ci A-C) : 5 (jarak di peta) = 10, jadi jarak tiap cm di peta yakni 10 m
Karena A - B = 3 cm maka nilai ketinggiannya 10 x 3 = 30 m Berarti, nilai B = 915 +30 = 945 m (sebab A ke C relatif naik konturnya)

Baca juga: 
Bedanya geosentris dan heliosentris
Kumpulan rumus geografi bab peta dan pemetaan lengkap