Blogger Jateng

Jenis Patahan/Fault Dalam Geologi

Patahan atau Fault dalam geologi yaitu sebuah gejala bergesernya lapisan batuan sehingga menimbulkan pergantian struktur dan posisi batuan tersebut. Fenomena ini diakibatkan oleh tenaga endogen atau aktifitas tekonik. 

Lapisan kerak bumi atau batuan mampu patah karena sifatnya yang kuat tetapi rapuh. Ciri dari patahan pada batuan yaitu dengan menyaksikan bidang offset batuan tersebut.
Batas bidang patahan tersebut dinamakan sesar. Sesar paling populer di dunia ialah Sesar San Andreas, sementara di Indonesia diantaranya Sesar Sumatera dan Sesar Lembang. Masyarakat yang berada di tempat patahan ini harus hati-hati alasannya adalah termasuk daerah aktif dan bisa menimbulkan gempa seperti gempa Aceh kemarin yang menewskan higga 102 jiwa. 
Ada 3 jenis patahan dilihat dari posisi pergerakan blok patahannya yakni: 1. Patahan wajar Terjadi manakala kerak terpesona secara bertentangan arah. Hal ini menimbulkan hanging wall bergerak turun dibawah foot wall.  2. Patahan reserve Terjadi jika blok patahan stress dari dua arah dimana hanging wall bergerak relatif naik dari foot wall.  3. Patahan sinistrial Blok patahan juga mampu bergerak ke samping lewat satu sama lain. Jika arah gerakan patahan paling jauh (dilihat dari mata pengamat) condong ke kiri maka dinakakan patahan sinistrial dan kalau bergerak ke kanan dinamakan patahan dextral.
dalam geologi adalah sebuah gejala bergesernya lapisan batuan sehingga menimbulkan perubah Jenis Patahan/Fault Dalam Geologi
Jensi Patahan Geologi, pic: www.gns.cri.nz
Ahli geologi yakin bahwa jikalau suatu patahan menawarkan bukti pernah bergeser setidaknya satu kali dalam 100 ribu tahun terakhir maka tempat tersebut adalah daerah riskan gempa. Jika beliau pernah bergerak setidaknya sekali dalam 5.000 tahun terakhir maka beliau dianggap selaku tempat berpeluang gempa menghancurkan hingga radius 50 km. 

Sejak patahan terbentuk, gempa bumi di masa depan dapat terjadi di garis yang sama dan setalah ratusan ribu dan jutan tahun maka akan terbentuk gugusan pegunungan seperti di Selandia Baru. 
Di Indonesia pemahaman penduduk perihal potensi ancaman daerah patahan masih rendah. Masyarakat masih bergerak kalau tragedi telah terjadi bukan melakukan usaha preventif dari sekarang mirip membangun rumah tahan gempa. 

Memang ongkos yang dibutuhakan lebih mahal namun akan terasa bila gempa terjadi, biaya recovery akan jauh lebih besar. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kerentanan kejadian geologi yang tinggi selain Jepang. Pendidikan mitigasi insiden geologi mesti diberikan ke semua penduduk terutama yang berada di wilayah zona merah.