Kalian yang pernah ikut Olimpiade Geografi atau Kebumian pasti pernah mendengar kata front dalam bahan meteorologi. Pada tahun 1919, Jacob Bjerknes, putra seorang ahli meteorologi Norwegia mencatat, Vilhelm Bjerknes, mengumumkan penemuan massa udara dan front. Sebelum itu, dia berpikir bahwa kalau saat ini terjadi cuaca cuek, itu hanya udara kemarin dengan beberapa panas yang hilang ke ruang angkasa. Atau bila hari ini ternyata menjadi lebih hangat, maka diasumsikan bahwa itu adalah udara kemarin dengan beberapa panas yang disertakan ke dalam udara. Tapi Bjerknes menyadari bahwa ada massa udara dingin dan hangat yang melanda di seluruh dunia dan berjumpa satu sama lain dan membentuk suatu bidang atau front dan membuat pergantian cuaca di sekeliling batasnya. Baca juga: Bagaimana aurora mampu muncul? Saat massa udara hangat dan cuek bertemu, mereka pundak-membahu tidak bercampur namu membentuk sebuah bidang yang disebut front dengan panjang ratusan mil. Ada 4 jenis front dalam dunia meteorologi yakni selaku berikut: 1. Front hambar (Cold Front)Terbentuk dikala massa udara masbodoh menekan massa udara hangat dari bawah yang menjadikan udara hangat naik. Dampak dari front jenis ini adalah petir alasannya adanaya udara panas yang naik, mendingin dan memebntuk awan angin ribut. Setelah itu cuaca akan kembali wajar . Baca juga: Fakta ihwal black hole di alam semesta
Front Dingin
2. Front hangat (Warm Front)Terbentuk ketika udara lembab dan panas bergerak naik di atas bidang udara dingin. Dampak cuaca yang dihasilkan dari front ini yaitu terbentuknya awan yang luas menenteng hujan ringan, salju dan udara yang hangat.
Front Hangat
3. Front statis (Stationary Front)Terbentuk saat massa udara masbodoh dan hangat bertemu dan keduanya mempunyai gaya untuk menekan satu sama lain sehingga yang terjadi yakni pemusatan cuaca di penggalan tengah. Dampak dari fenomena ini ialah awan dan kabut akan terbentuk dan bisa juga hujan atau salju. Selain itu awan hujan juga akan terbentuk berhari-hari.
Front Statis
4. Front Tersumbat (Occluded)Terbentuk dikala udara hangat terpernagkatp oleh dua massa udara cuek. Massa udara hangat akan berada di atas sementara dua massa udara cuek berjumpa di bab bawah. Dampak dari fenomena ini ialah suhu akan turun drastis dan mendorong terjadinya badai dan hujan lebat. Sumber: Houghton Mifflin Company. Baca juga: Menghitung azimuth dan back azimuth