Pernahkah kamu menyiram tanaman di pot atau di kebun?. Apa yang terjadi pada air yang kamu siram ketika jatuh ke tanah?. Tentu airnya akan masuk ke dalam tanah, bukan?. Inilah yang dinamakan infiltrasi adalah proses masuknya air dari atas permukaan tanah ke dalam pori-pori tanah dalam.
Di pecahan dunia manapun air yang jatuh dari atmosfer akan menyusup ke bawah permukaan tanah atau batuan. Jumlah volume infiltrasi dipegaruhi oleh banyak sekali faktor. Infiltrasi di kawasan es seperti Greenland mungkin kecil tetapi di tempat seperti Indonesia besar.
Baca juga:
Potensi sosial NKRI kaitannya dengan pembangunan
Tipe erupsi gunung api di dunia
Beberapa air yang masuk ke dalam tanah akan berada pada lapisan tanah dangkal lewat pori tanah dan sela batuan. Namun di beberapa lokasi, air bisa menyusup jauh lebih dalam ke dalam akuifer tanah dan bebas mengalir di dalam.
Manusia lalu bisa memanfaatkannya dengan membuat sumur artesis. Air mampu tersimpan dalam rentang waktu usang di dalam tanah tetapi daat juga cepat menghilang pergi ke lokasi lain. Lalu apa saja yang memengaruhi infiltrasi tanah?
1. Curah Hujan Faktor utama yang menertibkan jumlah infiltrasi yaitu presipitasi baik itu dalam bentuk air hujan maupun salju, es. Hujan akan meresap masuk ke dalam tanah kemudian hingga ke sungai dan mengalir. Curah hujan yang tinggi di pegunungan menjadikan air sungai senantiasa ada meski sedang isu terkini kemarau.
2. Aliran Dalam Dalam banyak sekali kasus, air di sungai mempunyai pemikiran berkelanjutan bahkan dikala isu terkini kemarau. Aliran "dasar" ini berasal dari air dalam tanah yang merembes dan masuk ek tubuh sungai.
3. Kejenuhan Tanah Tanah mempunyai tingkat kebosanan mirip halnya kain spon bila penuh air. Jika tubuh tanah sudah jenih air maka air akan dikembalikan ke permukaan dan menjadi banjir.
4. Vegetasi Jumlah vegetasi memengaruhi terhadap daya infiltrasi. Tumbuhan mampu menahan dan memperlambat pemikiran permukaan baik itu lewat akar, batang dan daun. Sementara di daerah beton dan banyak bangunan insan, air sulit masuk ke dalam tanah dan akan menyebabkan genangan.
5. Kemiringan Lereng Daerah dengan kemiringan tanah curam akan mempercepat pedoman tanah sehingga infiltrasi cenderung lambat dibanding tempat datar.
6. Evapotranspirasi Semakin tinggi evapotranspirasi maka infiltrasi pun kian sedikit. Evapotranspirasi dipengaruhi keadaan cuaca di kawasan bersangkutan. Baca juga: Klasifikasi tanah berdasarkan IPB
Di pecahan dunia manapun air yang jatuh dari atmosfer akan menyusup ke bawah permukaan tanah atau batuan. Jumlah volume infiltrasi dipegaruhi oleh banyak sekali faktor. Infiltrasi di kawasan es seperti Greenland mungkin kecil tetapi di tempat seperti Indonesia besar.
Baca juga:
Potensi sosial NKRI kaitannya dengan pembangunan
Tipe erupsi gunung api di dunia
Beberapa air yang masuk ke dalam tanah akan berada pada lapisan tanah dangkal lewat pori tanah dan sela batuan. Namun di beberapa lokasi, air bisa menyusup jauh lebih dalam ke dalam akuifer tanah dan bebas mengalir di dalam.
Manusia lalu bisa memanfaatkannya dengan membuat sumur artesis. Air mampu tersimpan dalam rentang waktu usang di dalam tanah tetapi daat juga cepat menghilang pergi ke lokasi lain. Lalu apa saja yang memengaruhi infiltrasi tanah?
Kemiringan lereng memengaruhi infiltrasi, pic: cals.arizona.edu |
2. Aliran Dalam Dalam banyak sekali kasus, air di sungai mempunyai pemikiran berkelanjutan bahkan dikala isu terkini kemarau. Aliran "dasar" ini berasal dari air dalam tanah yang merembes dan masuk ek tubuh sungai.
3. Kejenuhan Tanah Tanah mempunyai tingkat kebosanan mirip halnya kain spon bila penuh air. Jika tubuh tanah sudah jenih air maka air akan dikembalikan ke permukaan dan menjadi banjir.
4. Vegetasi Jumlah vegetasi memengaruhi terhadap daya infiltrasi. Tumbuhan mampu menahan dan memperlambat pemikiran permukaan baik itu lewat akar, batang dan daun. Sementara di daerah beton dan banyak bangunan insan, air sulit masuk ke dalam tanah dan akan menyebabkan genangan.
5. Kemiringan Lereng Daerah dengan kemiringan tanah curam akan mempercepat pedoman tanah sehingga infiltrasi cenderung lambat dibanding tempat datar.
6. Evapotranspirasi Semakin tinggi evapotranspirasi maka infiltrasi pun kian sedikit. Evapotranspirasi dipengaruhi keadaan cuaca di kawasan bersangkutan. Baca juga: Klasifikasi tanah berdasarkan IPB