Blogger Jateng

Backwash Effect dan Spread Effect

Dalam geografi ekonomi pastinya akan menerima aneka macam istilah dan dua diantaranya ialah backwash effect dan spread effect.  

Dua ungkapan ini ialah pengaruh dari pembangunan ekonomi yang dikemukakan oleh ekonom Swedia Gunnar Myrdal.
Konsep ini pada dasarnya mengambarkan bahwa jika satu daerah tertentu di sebuah negara mulai meningkat atau meningkat , maka akan menjadikan orang, modal insan serta modal fisik (infrastruktur, keuangan, mesin dll) dari bab lain negara itu untuk tertarik masuk ke dalam sentra perkembangan ini. Baca juga: Konsep trickle down effect pembangunan
Dalam geografi ekonomi pastinya akan menemukan berbagai istilah dan dua diantaranya adalah Backwash Effect dan Spread Effect
Peta Jabodetabek, pic: transportumum.com
Konsep ini menunjukkan bahwa kawasan belakang atau pinggiran akan menjadi lebih buruk alasannya adalah sumber daya nya pindah ke tempat sentra pertumbuhan. Ini berarti bahwa pertumbuhan di satu daerah merugikan dan menghipnotis pertumbuhan lainnya. 

Contohnya ialah Jabodetabek. Daerah ini menjadi pengembangan pusat industri di Jawa sehingga menjadikan terjadinya fenomena berikut:
- orang-orang/pekerja/modal sumberdaya di daerah pinggiran bergerak ke Jabodetabek - kemajuan pemukiman sungguh pesat di Jabodetabek - Jabodetabek akan berkembang pesat sedangkan daerah yang lain akan lambat meningkat , inilah yang dinamakan backwash effect
Baca juga:
Rumus gradien barometrik udara
Bedanya arktik dan antartika

Kebalikan dari backwash effect ialah spread effect. Spread effect ialah efek penyebaran pembangunan dari suatu pusat kemajuan ke tempat sekitarnya (tetangga). 

Sebelum ada desain Jabodetabek, dulu hanya Jakarta yang menjadi kota sentra acara. Setelah itu tamat lahan di Jakarta yang makin sempit maka pengembangan daerah akan disebar ke tempat tetangga mirip Tangerang, Bogor, Bekasi. 
Kini imbas tersebut kian menyebar sampai Karawang, Purwakarta dan Maja. Penyebaran pengaruh pertumbuhan ini menjalar dari satu tetangga terdekat ke tetangga lain. 

Dalam hal ini memiliki arti desain jarak dan aksesibiltas (ketersediaan fasilitas transportasi) sangat vital sekali dalam membangun sebuh kutub pertumbuhan baru. 

Jika aku melintasi Cipularang maka telah tampakkota Karawang dan Purwakarta mulai berkembang menjadi pusat hunian. 

Kota yang lain akan terkena imbas dari jalan tol trans Jawa ini antara lain Subang, Majalengka dan Indramayu.  

Baca juga: Raih nilai UN tinggi bareng Quipper Video