Kamu sering kan melihat prakiraan cuaca di isu?. Ko bisa mereka mengenali prakiraan cuaca harian, mingguan sampai bulanan sih. Mereka berpatokan pada bagian-bagian cuaca dan iklim. Dengan mengetahui teladan, mengkalkulasikan dan mengevaluasi bagian-bab cuaca tersebut maka prakiraan cuaca mampu dilihat. Baca juga: mengapa kita butuh AMDAL
Setidaknya ada enam unsur cuaca dan iklim yang mesti dimengerti oleh seorang geografer atau meteorologist adalah: suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, curah hujan dan awan.
Suhu ialah derajat panas molekul udara di atmosfer. Suhu permukaan bumi sungguh bermacam-macam alias bertentangan satu sama lain. Suhu di Bandung akan berlawanan dengan suhu di Bekasi misalnya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi perbedaan intensitas suhu permukaan bumi adalah:
a. sudut datang matahari Merupakan sudut yang dibentuk oleh berkas sinar matahari pada bidang permukaan bumi. Sinar matahari merupakan gelombang elektromagnetik dengan arah gelombang lurus. Makin tegak lurus sinar matahari maka panas yang diterima objek makin besar, sedangkan semakin miring sudut tiba sinar matahari maka panas yang diterima makin berkurang. b. lama penyinaran Intensitas penyinaran matahari di aneka macam kawasan sangat beragam tergantung letak astronomis nya. Di daerah tropis Indonesia, penyinaran matahari lebih lama dibanding tempat subtropis. Lama siang di kawasan tropis berkisar 12 jam sarat setahun, beda halnya dengan kawasan subtropis yang bermacam-macam kadang siangnya mampu lebih dari 12 jam atau kurang dari 12 jam. Baca juga: Teori terbentuknya jagat raya c. relief bumi Relief ini terkait bentuk permukaan bumi apakah itu datar, bergelombang atau licin. Makin datar tempat maka panas yang diterima semakin besar. Semakin bergairah relief bumi maka panas yang diterima makin sedikit. Tanah lebih cepat menerima dan melepas panas dibandingkan perairan.
d. topografi
Ketinggian tempat memengaruhi suhu atmosfer atau disebut iklim vertikal. Semakin tinggi daerah di troposfer maka suhu makin rendah, berkisar turn 0.6 derajat per 100 m.
e. awan
Kalau di atas kawasan ada awan maka sinar matahari akan terhalang sehingga kawasan di bawahnya akan menyusut panasnya karena diserap awan.
Tekanan udara, ialah gaya yang ditimbulkan alasannya adalah udara memiliki berat. Tekanan udara berubah-rubah sebab dipengaruhi oleh suhu. Suhu tinggi maka tekanan tinggi sedangkan suhu rendah maka tekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini menimbulkan terbentuknya angin. Baca juga: Menghitung kemiringan lereng
Kelembaban udara, adalah banyak sekurang-kurangnya uap air yang dikandung dalam massa udara padat dalam waktu tertentu. Kelembaban dibagi menjadi kelembaban mutlak dan kelembaban relatif.
Angin, ialah udara yang bergerak dari kawasan bertekanan maksimum ke kawasan bertekanan minimum. Angin mampu menenteng uap air atau udara panas yang menyebabkan variasi cuaca di bumi.
Curah hujan, adalah jumlah air yang turun di sebuah tempat pada waktu tertentu. Curah hujan diukur dalam satuan milimeter per bulan atau tahun.
Awan, ialah kumpulan uap air yang menyatu sehingga membentuk gumpalan mirip kapas di udara. Jenis awan beranekaragam dan tiap awan mampu menandakan keadaan cuaca atmosfer tertentu. Awan cumulus identik dengan hujan ringan, cumulonimbus identik dengan hujan tornado, sirus identik dengan cuaca cerah.
Itulah bab-unsur cuaca dan iklim yang mampu digunakan untuk memprediksi acuan cuaca di bumi. Makara sebetulnya dengan mengetahui setiap komponen tersebut kita bisa memprediksi cuaca yang hendak terjadi. Baca juga: Iklim Indonesia itu tipe Af lho!
Setidaknya ada enam unsur cuaca dan iklim yang mesti dimengerti oleh seorang geografer atau meteorologist adalah: suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, curah hujan dan awan.
Prakiraan Cuaca Mobile, pic: media02.hongkiat.com |
a. sudut datang matahari Merupakan sudut yang dibentuk oleh berkas sinar matahari pada bidang permukaan bumi. Sinar matahari merupakan gelombang elektromagnetik dengan arah gelombang lurus. Makin tegak lurus sinar matahari maka panas yang diterima objek makin besar, sedangkan semakin miring sudut tiba sinar matahari maka panas yang diterima makin berkurang. b. lama penyinaran Intensitas penyinaran matahari di aneka macam kawasan sangat beragam tergantung letak astronomis nya. Di daerah tropis Indonesia, penyinaran matahari lebih lama dibanding tempat subtropis. Lama siang di kawasan tropis berkisar 12 jam sarat setahun, beda halnya dengan kawasan subtropis yang bermacam-macam kadang siangnya mampu lebih dari 12 jam atau kurang dari 12 jam. Baca juga: Teori terbentuknya jagat raya c. relief bumi Relief ini terkait bentuk permukaan bumi apakah itu datar, bergelombang atau licin. Makin datar tempat maka panas yang diterima semakin besar. Semakin bergairah relief bumi maka panas yang diterima makin sedikit. Tanah lebih cepat menerima dan melepas panas dibandingkan perairan.
d. topografi
Ketinggian tempat memengaruhi suhu atmosfer atau disebut iklim vertikal. Semakin tinggi daerah di troposfer maka suhu makin rendah, berkisar turn 0.6 derajat per 100 m.
e. awan
Kalau di atas kawasan ada awan maka sinar matahari akan terhalang sehingga kawasan di bawahnya akan menyusut panasnya karena diserap awan.
Daerah Pegunungan suhu nya relatif lebih acuh taacuh, pic: deniscomm.wordpress.com |
Kelembaban udara, adalah banyak sekurang-kurangnya uap air yang dikandung dalam massa udara padat dalam waktu tertentu. Kelembaban dibagi menjadi kelembaban mutlak dan kelembaban relatif.
Angin, ialah udara yang bergerak dari kawasan bertekanan maksimum ke kawasan bertekanan minimum. Angin mampu menenteng uap air atau udara panas yang menyebabkan variasi cuaca di bumi.
Curah hujan, adalah jumlah air yang turun di sebuah tempat pada waktu tertentu. Curah hujan diukur dalam satuan milimeter per bulan atau tahun.
Awan, ialah kumpulan uap air yang menyatu sehingga membentuk gumpalan mirip kapas di udara. Jenis awan beranekaragam dan tiap awan mampu menandakan keadaan cuaca atmosfer tertentu. Awan cumulus identik dengan hujan ringan, cumulonimbus identik dengan hujan tornado, sirus identik dengan cuaca cerah.
Itulah bab-unsur cuaca dan iklim yang mampu digunakan untuk memprediksi acuan cuaca di bumi. Makara sebetulnya dengan mengetahui setiap komponen tersebut kita bisa memprediksi cuaca yang hendak terjadi. Baca juga: Iklim Indonesia itu tipe Af lho!