Wilayah atau region ialah kajian utama dalam geografi. Sama halnya seperti manusia, wilayah di permukaan bumi ini berinteraksi satu sama lain.
Penyebaran sumber daya yang tidak sama, memaksa tiap unit kawasan melakukan pertukaran barang dan jasa untuk kelancaran hidup wilayahnya. Ada 3 aspek yang mengakibatkan terjadinya interaksi kawasan adalah:
Baca juga:
Konsep geografi berdasarkan Henry J Warman
Perbedaan sirkum Pasifik dan Mediterania
1. Komplementaritas (Hubungan saling melengkapi)
Bila daerah memiliki perbedaan sumber daya baik fisik maupun insan, hal tersebut tidak otomatis menimbulkan mobilitas, harus ada kebutuhan saling melengkapi yang diatur oleh ajakan dan penawaran.
Karawang yang ialah pusat padi nasional akan mengantarhasil panennya ke Jakarta sebab Jakarta tidak memilki sumber daya padi. Relasi komplementaritas cuma terjadi bila ajuan terasa berfaedah bagi pihak (daerah) yang meminta.
Hubungan saling melengkapi ini akan terus terjalin selama setiap kawasan terus tercipta undangan dan penawaran kafetariaang dan jasa.
2. Transferabilitas (Adanya kemudahan transfer komoditas)
Jenis komoditas baik barang atau jasa mampu bergerak dari satu daerah ke kawasan lain jikalau disokong oleh akomodasi transportasi yang mencukupi.
Ongkos yang murah dan kelangsungan pengantaran merupakan salah satu aspek yang memengaruhi kecepatan transfer komoditas dalam suatu ruang.
Di periode globalisasi, arus barang dan jasa semakin mudah dan cepat karena bantuan teknologi dan komunikasi. Semakin gampang transferabilitas maka kian besar arus komoditas.
Lihat saja sekarang dengan dibangunnya jalur tol trans jawa, maka arus kafetariaang dari Jakarta ke daerah jawa lain semakin cepat dan merangsang pertumbuhan daerah lain. Baca juga: Jenis-jenis hutan di Indonesia
3. Intervening opportunity (Ada potensi bercampur tangan) Interaksi daerah mampu berjalan salah satunya kalau terdapatnya potensi bercampur tangan. Kesempatan tersebut mampu dilihat dari aneka macam aspek mirip kawasan yang aman, jalur tansportasi yang baik, penduduk yang terbuka, birokrasi yang tanpa hambatan dan lainnya.
Misalkan jika terjadi bencana alam seperti erupsi, gempa, wabah penyakit dan yang lain, maka arus mobilitas, angkutandan komunikasi akan terganggu.
Manusia akan menetapkan menentukan alternatif tempat selain tempat yang memiliki gangguan tersebut. Kesempatan ini lahir dari adanya diferensiasi area sehingga keberagaman daerah merupakan anugerah yang besar bagi pembangunan.
Baca juga:
Konsep trickle down effect pembangunan
Pengertian, bentuk dan ciri gunung api biasa
Penyebaran sumber daya yang tidak sama, memaksa tiap unit kawasan melakukan pertukaran barang dan jasa untuk kelancaran hidup wilayahnya. Ada 3 aspek yang mengakibatkan terjadinya interaksi kawasan adalah:
Baca juga:
Konsep geografi berdasarkan Henry J Warman
Perbedaan sirkum Pasifik dan Mediterania
1. Komplementaritas (Hubungan saling melengkapi)
Bila daerah memiliki perbedaan sumber daya baik fisik maupun insan, hal tersebut tidak otomatis menimbulkan mobilitas, harus ada kebutuhan saling melengkapi yang diatur oleh ajakan dan penawaran.
Karawang yang ialah pusat padi nasional akan mengantarhasil panennya ke Jakarta sebab Jakarta tidak memilki sumber daya padi. Relasi komplementaritas cuma terjadi bila ajuan terasa berfaedah bagi pihak (daerah) yang meminta.
Hubungan saling melengkapi ini akan terus terjalin selama setiap kawasan terus tercipta undangan dan penawaran kafetariaang dan jasa.
Jalan Tol mempercepat interaksi wilaya, pic: cikalnews.com |
Jenis komoditas baik barang atau jasa mampu bergerak dari satu daerah ke kawasan lain jikalau disokong oleh akomodasi transportasi yang mencukupi.
Ongkos yang murah dan kelangsungan pengantaran merupakan salah satu aspek yang memengaruhi kecepatan transfer komoditas dalam suatu ruang.
Di periode globalisasi, arus barang dan jasa semakin mudah dan cepat karena bantuan teknologi dan komunikasi. Semakin gampang transferabilitas maka kian besar arus komoditas.
Lihat saja sekarang dengan dibangunnya jalur tol trans jawa, maka arus kafetariaang dari Jakarta ke daerah jawa lain semakin cepat dan merangsang pertumbuhan daerah lain. Baca juga: Jenis-jenis hutan di Indonesia
3. Intervening opportunity (Ada potensi bercampur tangan) Interaksi daerah mampu berjalan salah satunya kalau terdapatnya potensi bercampur tangan. Kesempatan tersebut mampu dilihat dari aneka macam aspek mirip kawasan yang aman, jalur tansportasi yang baik, penduduk yang terbuka, birokrasi yang tanpa hambatan dan lainnya.
Misalkan jika terjadi bencana alam seperti erupsi, gempa, wabah penyakit dan yang lain, maka arus mobilitas, angkutandan komunikasi akan terganggu.
Manusia akan menetapkan menentukan alternatif tempat selain tempat yang memiliki gangguan tersebut. Kesempatan ini lahir dari adanya diferensiasi area sehingga keberagaman daerah merupakan anugerah yang besar bagi pembangunan.
Baca juga:
Konsep trickle down effect pembangunan
Pengertian, bentuk dan ciri gunung api biasa